KENDARI, MEDIAKENDARI.com – Mahasiswa STIE Enam Enam Kendari, Muh Faisal, berhasil meraih Juara Harapan Putra (Runner-Up 4) pada Lomba Duta Museum Sulawesi Tenggara 2025 yang digelar oleh UPTD Museum dan Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat (8/11/2025). Prestasi ini diraihnya setelah melalui proses seleksi ketat dan bersaing dengan sekitar 50 peserta dari berbagai kabupaten dan kota seperti Kolaka Utara, Bombana, Muna, Buton, hingga Kota Kendari.
Ajang Duta Museum 2025 diikuti peserta dari beragam latar belakang, mulai dari mahasiswa hingga pelajar SMA. Seleksi berlangsung berlapis, dari 50 peserta dipersempit menjadi 10 besar, sebelum akhirnya dipilih empat finalis terbaik.
Faisal menjelaskan bahwa penilaian dalam lomba ini berfokus pada wawasan sejarah, pengetahuan budaya, serta pemahaman mengenai museum-museum di Sulawesi Tenggara. Menurutnya, penguasaan materi kebudayaan menjadi aspek penting yang menentukan kelolosannya pada setiap tahap seleksi.
“Para juri menilai wawasan kita tentang sejarah, budaya, dan permuseuman. Pengetahuan yang lebih detail tentang museum di Sultra menjadi nilai yang sangat menentukan,” ujar Faisal.
Ia menambahkan bahwa tantangan terbesar muncul pada sesi speech dan tanya jawab, ketika finalis harus menjawab pertanyaan langsung dari dewan juri tentang isu budaya dan pelestarian cagar budaya.
“Saya mendapat pertanyaan bagaimana generasi muda bisa melestarikan cagar budaya agar tidak hilang. Saya jelaskan bahwa museum adalah ruang pendidikan dan generasi muda harus aktif berkunjung untuk mengenal identitas sejarahnya. Selain itu, banyak benda cagar budaya di dalamnya yang perlu dijaga, dirawat, dan terus diedukasi kepada generasi muda, khususnya di tengah gempuran era digital,” jelasnya.
Faisal mengaku tidak menyangka dapat menembus empat besar mengingat ketatnya persaingan. “Dari 50 peserta jadi 10, sampai Top 4. Alhamdulillah saya bisa meraih Juara Harapan Putra,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak kampus dan mentor yang terus memberikan dukungan sejak awal proses persiapan.
“Saya berterima kasih kepada Ketua Yayasan Pembina Pendidikan Enam Enam Bumi Kendari, Ichsanuddin Akbar, S.T., M.M, Ketua STIE Enam Enam Kendari, Prof. Dr. H. Abdul Azis Muthalib serta mentor saya, Ibu Dr. Rince Tambunan. Dukungan mereka sangat berarti bagi saya,” tuturnya.
Faisal berharap keikutsertaannya dapat mendorong lebih banyak generasi muda untuk terlibat dalam pelestarian sejarah dan budaya daerah. “Museum itu bukan tempat yang membosankan. Di sana ada identitas kita. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi?,” pungkasnya.
