Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis data terbaru pertumbuhan ekonomi Sultra di triwulan III-2020, Kamis 05 November 2020.
BPS Sultra mencatat, Ekonomi Sultra di triwulan III-2020 mengalami kontraksi yakni -1,82 persen year on year (y-o-y) dibanding triwulan III-2019 yang tumbuh sebesar 6,43 persen.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti melalui video conference by Youtube menuturkan, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian mengalami kontraksi terdalam yakni -6,60 persen.
“Dari sisi pengeluaran, kontraksi terdalam terjadi pada Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar -3,28 persen,” ujarnya.
Ungkap Agnes, pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2020 diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp 33,27 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 23,76 triliun.
Lanjut Agnes, meskipun mengalami kontrasksi Ekonomi Sultra djtriwulan III-2020 tumbuh sebesar 4,65 persen quartal to quartal (q-to-q) meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya.
Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Konstruksi sebesar 14,82 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang tumbuh sebesar 34,88 persen.
Tidak hanya itu, ekonomi Sultra secara komulatif (c-to-c) sampai dengan triwulan III-2020 mengalami kontraksi sebesar -0,06 persen. Dari sisi produksi, konstraksi terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar -5,77 persen.
“Sisi Produksi secara c-to-c, Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberikan kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sultra yakni sebesar 23,44 persen. Sementara dari sisi pengeluaran dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 49,04 persen,” tutupnya.