Penulis : Ardilan
BAUBAU – Angkutan Sungai Danau Penyebrangan (ASDP) Indonesia Cabang Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan enam poin imbauan selama cuaca ekstrim yang sedang berlangsung saat ini.
Manager Operasional ASDP Kota Baubau, Supriadi mengungkapkan enam poin imbaun dimaksud yakni pastikan kondisi cuaca aman dan tetap berpedoman pada prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pastikan peralatan navigasi berfungsi dengan baik, pastikan kapal dalam keadaan siap operasi, pastikan semua dokumen sertifikat kapal masih berlaku, pastikan muatan diatas kapal baik penumpang maupun kendaraan terdaftar dalam manifest, kendaraan diatas kapal agar dilashing dan diganjal.
“Perihal dalam keselamatan mengoperasikan kapal diimbau kepada para nahkoda dan supervisi di lintasan memperhatikan imbauan kami itu,” ucap Manager Operasional ASDP Kota Baubau, Supriadi dikonfirmasi Jum’at 26 Februari 2021.
Meski berpedoman pada prakiraan cuaca BMKG, kata Supardi, apabila Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Murhum Kelas 1 Kota Baubau atau Syahbandar tidak memberi surat izin berlayar (SIB) maka pihaknya dipastikan tidak akan berani mengambil keputusan untuk memberangkatkan kapal.
“BMKG itu setiap hari ada imbauan. Tapi itu perkiraan bisa ya, bisa tidak. Namun itu tetap kita mengikuti imbauan tersebut. Aturannya disitu. Umpamanya, di perairan Baubau-Waara diperkirakan cuaca buruk. Tapi itu kan kita melihat di lapangan situasinya. Syahbandar berpatokan dari situ. Kalau memang tidak aman tidak akan keluarkan SIB. ASDP itu ikut saja. Aturan itu ada di Syahbandar. Tanpa SIB kapal tidak bisa berangkat,” urainya.
Ia juga menegaskan pihaknya menyiapkan alat keselamatan seperti pelampung sesuai kapasitas penumpang kapal. Ia mengakui kejadian KM Tenggiri beberapa waktu lalu itu penumpang merasa panik hingga bertindak mengambil sendiri pelampung. Padahal jika merujuk aturan, hal itu sebenarnya tidak boleh sebelum ada instruksi dari awak kapal. Sebab, awak kapal yang paling tahu kapal dalam keadaan darurat atau tidak.
“Setiap bulan itu diadakan latihan keadaan darurat diatas kapal. ASDP ini bukan hanya khusus penumpang, angkutan logistik tetap jalan walaupun keadaan pandemi (Covid-19,” ujarnya.
Ia menambahkan sejauh ini pihaknya tetap melaksanakan protokol kesehatan diatas kapal dengan menjaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker.
“Kalau kita tidak ada (Rapid anti gen). Aturannya itu tergantung dari pemerintah daerah, tergantung tim Covid-19-nya. Kalau disini tidak diterapkan. Kalau memang diharuskan untuk rapid test kita ikuti,” pungkasnya.