Amerika – Facebook mengatakan pihaknya tidak menerima laporan tentang serangan terhadap dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jum’at lalu (15/3) yang di-live-stream oleh pelaku.
Wakil Presiden dan Wakil Penasehat Umum Facebook Chris Sonderby mengatakan “tidak ada pengguna Facebook yang melaporkan video itu selama siaran langsung,” yang ditonton kurang dari 200 kali.
Baca Juga :
- World Water Forum ke-10 Sejalan dengan Kearifan Lokal Bali
- Pj Bupati Harmin Ramba Dianugerahi International Certificate of Excellence and Recognition
- Sukses Selenggarakan Pemilu 2024, PPLN Istanbul Gunakan Tiga Metode
- Pemprov Sultra Ekspor Perdana Biji Pinang, Pj Gubernur : Luar Biasa
- Ketum SMSI Ucapkan Selamat untuk Presiden Taiwan Terpilih
- AS Setujui Paket Stimulus Ekonomi, Bursa Saham Global Girang
Dalam sebuah blog, Sonderby mengatakan Facebook telah menghapus video itu “dalam beberapa menit” setelah dihubungi oleh polisi, dan video itu telah ditonton sekitar 4.000 kali sebelum dihapus Facebook. Ditambahkannya, 24 jam setelah peristiwa mengerikan itu Facebook menghapus lebih dari 1,5 juta video serangan itu.
Perusahaan-perusahaan sosial media tergantung pada publik untuk melaporkan pernyataan – dalam bentuk apapun – yang tidak menyenangkan. Facebook dikecam luas setelah video penembakan yang disiarkan langsung pelaku, menyebar dengan cepat di internet. [em]