Redaksi
KENDARI – Pemerintah Kabupaten Konawe telah menyiapkan avtur tambahan untuk bahan bakar helikopter guna membantu distribusi logistik ke sejumlah wilayah terdampak bencana banjir.
Aktifitas distribusi logistik menggunakan helikopter di Konawe sendiri sempat dihentikan karena habisnya stok avtur yang disiapkan Pemda Konawe. Untuk saat ini dua helikopter yang disiagakan tengah beroperasi di Kabupaten Konawe Utara.
Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan avtur tambahan untuk mendukung operasional halikopter guna penanganan pasca banjir di wilayah tersebut.
“Kalau Kepala BPNB besok tiba dan masih mengizinkan untuk menggunakan helikopter, kita masih sangat membutuhkan ini untuk penanganan pasca banjir,” kata Kery.
Baca Juga :
- Menambang Nikel di Konut, Hingga Diduga Rugikan Negara Miliaran Rupiah PT CDS Dilaporkan ke Kejaksaan Agung RI
- Bawaslu Sultra Akan Turun Lapangan Telusuri Terkait 1 Mobil Truk Memuat Beras Kemasan Ruksamin
- Gubernur Lira Sultra Minta KPK RI Periksa Ruksamin Terkait Dana Bantuan Bencana Alam di Konawe Utara
- Warga Konut Terkena Musibah Banjir, Balon Gubernur Ruksamin Kirim Satu Truk Bermuatan Beras di Muna, Ketua KPU Sultra : Tidak Melanggar UU Pilkada
- Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Harga Hewan Ternak Sapi Melonjak Naik
- Beradar Video Satu Mobil Truk Memuat Beras Kemasan Ruksamin Diduga Berasal dari Konut Disalurkan di Muna
Ia juga menjelaskan, jika Pemerintah Pusat masih mau memberikan bantuan baik logistik atau kebutuhan dan peralatan lainnya, maka pihaknya tetap menyambut hal tersebut.
Untuk dua unit helikopter yang disiagakan tersebut yakni milik Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) dan Kodam XIV Hasanuddin. Dua heli ini sendiri telah terlibat dalam distribusi logistik dari udara sejak pekan pertama bencana.
Kery sendiri berlum merinci wilayah yang membutuhkan dukungan udara dalam penanganan pasca bencana ini. Namun menurutnya, keberadaan dua helikopter tersebut dibutuhkan.
“Kan tidak hanya untuk mengirim logistik, bisa juga peralatan atau apa pun yang dibutuhkan. Nanti kalau sudah kembali kesini baru kita liat mana wilayah yang masih butuh dukungan udara,” pungkasnya.