KENDARI, MEDIAKENDARI.COM – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) jelang Pemilihan Umum (Pemilu) bergejolak.
Gejolak ini disinyalir dengan adanya pemecatan dan pemberhentian sejumlah pengurus di tingkat DPD dan sejumlah Dewan Pimpinan Cabang (DPC) di Sultra oleh Ketua DPD Dan Sekretatis DPD Partai Hanura Sultra Wa Ode Nurhayati – Muhammad Rum.
Tindakan arogansi dan melanggar anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai besutan Oesman Sapta Odang (OSO) ini muncul forum penyelamat Partai Hanura Prov Sultra yang meminta DPP untuk segera menonaktifkan Ketua DPD Hanura Sultra Wa Ode Nurhayati dan Sekretarisnya Muhammad Rum dan menunjuk caretaker ketua DPD Hanura Sultra hingga terlaksananya Musyawarah Daerah Luar Biasa sebelum pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 2024 mendatang.
Desakan forum penyelamat Partai Hanura Sultra kepada DPP Hanura sebenarnya sudah sejak beberapa waktu lalu. Namun oleh DPP memberikan signal bahwa, perangkat Hanura untuk menahan diri dalam rangka menghadapi verifikasi partai politik oleh KPU hingga pengumuman partai politik sebagai partai politik peserta Pemilu 2024 pada tanggal 14 Desember 2022 lalu.
“Terkait mosi tidak percaya dan adanya sejumlah pelanggaran AD ART Partai dan pelanggaran disiplin dan kode etik partai Hanura telah kami laporkan di DPP Hanura. Untuk itu laporan ini kami tindak lanjut kembali di moment HUT Partai Hanura ke 16 Tahun 2022, dengan harapan DPP Hanura segera menonaktifkan Ketua bersama Sekretaris DPD Hanura Sultra dan menunjuk karetaker ketua Hanura Sultra dari DPP Hanura,”ujar Ketua Forum Penyelamat Partai Hanura Provinsi Sulawesi Tenggara Drs Sukma Kutana MM didampingi sejumlah pengurus Hanura lainnya kepada awak media saat menggelar konferensi pers di salah satu kedai kopi di Kendari, Rabu, (21/12/2022).
Sukma Kutana yang juga Wakil Ketua DPD Partai Hanura Sultra ini mengaku, laporan dan desakan serta munculnya forum Penyelamat Partai Hanura Sultra itu dikarenakan selama kepengurusan Partai Hanura di DPD oleh Ketua Wa Ode Nurhayati bersama Sekretaris Muhammad Rum, bukannya konsolidasi dalam rangka memenangkan Hanura jelang Pemilu. Sebaliknya, justru pemecatan sejumlah pengurus DPD dan DPC se Sultra yang sudah mencapai 148 orang.
“Di DPC itu ada lima Kabupaten Kota yang diberhentikan secara tiba tiba seperti Kolaka Utara, Kolaka Timur, Kota Kendari, Konawe Kepulauan dan Muna Barat. Yang dipecat itu mereka adalah pengurus dan kader partai Hanura yang punya potensi untuk memenangkan Partai Hanura di Pemilu atau Pilkada serentak nanti,” jelas dia.
Sukma menjelaskan, dengan sejumlah bukti bukti otentik dan dukungan sejumlah pengurus DPD Hanura dan DPC Hanura se Sultra mengusulkan penonaktifan Wa Ode Nurhayati dan Sekretarisnya Muhammad Rum sebagai Ketua dan Sekretaris DPD Hanura Provinsi Sulawesi Tenggara kepada Ketua DPP Hanura Oesman Sapta Odang dan Sekjend Kodrat Shah di Jakarta.
“Surat kami sudah sampaikan di DPP dan ditembuskan kepada Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Hanura, Ketua Bidang OKK DPP Partai Hanura, Ketua Bappilu Partai Hanura,” terangnya.
Hal serupa diungkapkan Muh Nasran, menurut dia penonaktifan Ketua dan Sekretaris DPD Hanura Sultra dan penunjukkan caretaker oleh DPP Hanura itu akan menyelamatkan Partai Hanura Sultra jelang keikutsertaan Pemilu Tahun 2024 yang tahapannya sudah sementata berlangsung.
Selain itu dengan adanya caretaker, maka kerja kerja partai seperti pendaftaran calon legislatif di DPD dan di DPC se-Sultra akan segera terlaksana dengan baik.
“Saat ini, bagaimana mau ada kegiatan Partai, Sekretariat saja tidak pernah terbuka. Apalagi mau ada konsolidasi dalam rangka merapatkan barisan untuk memenangkan Hanura di Pemilu mendatang, bila keberadaan Ketua dan Sekretaris DPD Hanura Sultra yang sudah tidak dipercaya dan dinilai arogan,” tukasnya.
Hal ini ditanggapi oleh Ketua DPD Partai Hanura Sultra, Wa Ode Nurhayati (WON).
Kata dia, Partai yang dinahkodainya di Sultra itu saat ini sedang bahagia dan memperiapkan banyak hal jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Selain itu Partai Hanura baru saja merayakan hari jadi yang ke 16 tahun.
“Alhamdulillah kami baru saja merayakan HUT ke 16 dan lolosnya Partai Hanura no urut 10 sebagai peserta Pemilu 2024. Sebagai DPD yang lolos dengan hasil verifikasi faktual 100% , kami dari Sulawesi Tenggara, ikut merayakan dengan bangga,” bebernya saat dihubungi via WhatsApp, Kamis (22/12/22).
Wa Ode mengatakan, dirinya belum pernah menandatangani berkas pemecatan kader Partai Hanura.
“Sampai detik ini belum pernah saya menandatangani selembarpun pemecatan kader. Kalo ganti pengurus sering, yang tidak loyal, tidak kerja, tidak besarkan partai ya saya ganti toh,” terangnya.
Menurutnya, karena Partai Hanura ingin besar dan tidak mau banyak merawat orang-orang bermental benalu, merepotkan partai dan rakyat nantinya.
“Berita bahwa saya memecat ratusan kader, itu tindakan kriminal, penyebaran berita bohong, karena sampai detik ini, saya belum pernah satu lembarpun menandatangani pemecatan kader. Semoga gerakan mereka tidak ditunggangi kepentingan oknum di Pilgub 2024. DPC Partai Hanura 17 kabupaten/kota solid, DPD satu orang meleng-meleng wajarlah,” tukas Wo Ode.
Reporter : Rahmat R.