Reporter : Kardin
Editor : Kang Upi
KENDARI – Ratusan warga yang tergabung dalam Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSBW) menyatakan tidak akan mundur dalam memperjuangkan pencabutan 13 IUP di Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Koordinator Aksi, Mando Maskuri menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan beberapa organisasi untuk menggalang simpati dalam penolakan pertambangan di Konkep.
“Kita terus konsolidasikan kekuatan. Kami tidak akan mundur sampai IUP di Wawonii dicabut,” tegasnya dalam konfrensi pers di salah satu Warkop di Kendari, Kamis (07/03/2019) malam.
Mando juga mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan, yang mengakibatkan puluhan warga luka-luka, bahkan beberapa lainnya harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Ia juga meminta aga Kapolda Sultra mengusut tuntas aksi para aparat yang dinilai melebihi kewenangannya.
Baca Juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Kapolri Apresiasi Peluncuran 2 Buku Antikorupsi di Harkordia
- Besok, Ketua DPD Gerindra Sultra Resmikan Jalan Rawua – Puuloro Sepanjang 1,7 KM
- Ruas Jalan Poros Desa Wunduongohi, Lawulo dan Andabia Kecamatan Anggaberi Telah di Aspal, Warga Ucapkan ini Kerja Nyata Mantan Pj Bupati Konawe Harmin Ramba
- Harmin Ramba, Dessy dan Ketua DPD Gerindra Sultra Ziarah Makam Ponggawa Karaeng Watukila di Tongauna
- Akhirnya!! Bawaslu Konawe Merekomendasikan ASN Fajar Meronda ke KASN dan BKN untuk Diberi Sanksi
“Kapolda Sultra harus mengusut tuntas pemukulan aparat terhadap warga saat aksi penolakan tambang,” tegasnya.
Sementara itu, perwakilan Serikat Tani Nasional (STN) Sultra, Wiwin Irawan menegaskan, perjuangan pencabutan IUP di Konkep merupakan tujuan utama yang dituntut warga Wawonii terhadap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra.
“Kalau untuk kasus pemukulan oleh aparat biarkan berjalan sesuai hukum yang berlaku. Tetapi kami tetap fokus pada tujuan utama. Pencabutan IUP tambang di Wawonii,” tegasnya. (A)