BAUBAU – Sukarelawan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang berada di wilayah Kecamatan Murhum Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) nampaknya harus merelakan honor bulanannya dipotong.
Penyebabnya adalah minimnya anggaran yang tersedia di Kecamatan Murhum untuk membayar gaji para sukarelawan.
Salah satu sukarelawan Posyandu Kelurahan Wajo, Nely mengungkapkan, honor yang awalnya diterima per Tri Wulan (Tiga bulan kerja) dihitung sebesar Rp 100 ribu per bulan.
“Jadi, Tri Wulan pertama kami terima Rp 300 ribu tetapi Tri Wulan berikutnya honor kami tinggal Rp 270 ribu atau dipotong Rp 10 ribu perbulan,” kata Nely, Kamis (7/12).
Kata dia, pemotongan gaji honor sukarelawan terjadi dikarenakan anggaran yang tersedia tidak mencukupi.
“Kami disampaikan oleh pihak Kecamatan Murhum nanti bulan Desember ini mau dirapelkan sekalian potongan tersebut dan pemotongan ini hanya terjadi di kecamatan murhum saja,” ungkapnya.
Terpisah, saat dikonfirmasi Sekretaris Kecamatan Murhum, Simbon Nanlohy, membenarkan hal tersebut.
“Iya benar, kami lakukan pemotongan sebesar Rp 10 ribu, karena pada Tri Wulan kedua ada penambahan jumlah sukarelawan 10 orang, sehingga tadinya 90 orang menjadi 100 orang,” ucap Simbon saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (7/12).
Sementara itu, lanjut Simbon anggaran yang tersedia hanya dapat untuk membayar sebanyak 90 orang sukarelawan.
“Karena itu kami undang semua sukarelawan untuk rapat di Kantor Kecamatan Murhum untuk membahas hal tersebut, apakah dibayarkan dulu untuk 90 orang atau dibagi rata supaya semua dapat,” terangnya.
Berdasarkan hasil rapat pada saat itu, sambung Simbon disepakati bahwa anggaran yang tersedia dibagi rata, sehingga semua sukarelawan dapat memperoleh honor.
“Jadi tiap satu orang sukarelawan Posyandu disepakati honornya dipotong sebesar Rp 10 ribu per bulan, nanti pada saat APBD Perubahan 2017 baru diusulkan anggaran untuk para relawan Posyandu tersebut,” tukasnya.
Dia juga menambahkan, jika ada sukarelawan yang mengeluh dipotong honornya, hal itu hanya kesalapahaman komunikasi saja, karena tidak semua sukarelawan hadir pada saat rapat beberapa waktu lalu di Kantor Kecamatan Murhum.
Untuk diketahui, 100 tenaga sukarelawan tersebut terbagi dalam Lima Kelurahan, yakni Kelurahan Melai, Wajo, Tanganapada, Lamangga dan Kelurahan Baadia.
Reporter: Ardilan
Editor: Kardin