KendariPENDIDIKAN

Garda Kagum dan Go Green Diharap Jadi Penguat Eksistensi Guru Madrasah di Sultra

597
Pembukaan kegiatan Launching Garda Kagum dan Go Green Madrasah oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Sultra. Foto : La Ato

Reporter : La Ato

KENDARI – Gubernur Sultra Ali Mazi mengharapkan gerakan pemberdayaan komunitas guru madrasah (Garda Kagum) dan gerakan menuju madrasah hijau (Go Green) memperkuat eksistensi guru madrasah.

Hal tersebut ditekankan Gubernur Sultra dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III Sekda Sultra, La Ode Mustari saat melaunching Garda Kagum dan Go Green Madrasah di Aula MAN 1 Kendari, Rabu, 25 November 2020.

Gubernur juga meminta guru madrasah lebih produktif serta dapat memainkan peran sebagai jembatan penghubung dialog di kalangan tenaga kependidikan, khususnya di lingkungan madrasah.

“Kita sadari bahwa dinamika kehidupan berbangsa akan selalu diwarnai benturan peradaban. Di sinilah letak dialog diperlukan untuk menciptakan kesepahaman agar tidak menimbulkan konflik,” terang La Ode Mustari saat membacakan sambutan gubernur.

Menurutnya, untuk menguasai ilmu pengetahuan dan akhlak, diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya berilmu pengetahuan, tapi yang lebih penting adalah SDM yang berakhlakul karimah.

“Manusia berakhlak adalah jaminan peradaban agung, yaitu peradaban yang terbebas dari segala kerusakan, baik fisik maupun moral,” jelas Mustari.

Diungkapkannya juga, peran pendidikan agama hadir untuk mencegah dan melindungi masyarakat dari kerusakan moral yang sering muncul di tengah-tengah kehidupan masyarakat.

Sistem dan praktik pendidikan berkualitas hanya akan lahir apabila terdapat guru profesional di dalamnya, serta memiliki kompetensi yang mumpuni dan berintegritas tinggi sehingga menjadi teladan bagi peserta didik.

“Guru sebagai agen pembelajaran diharapkan memiliki empat kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi profesional,” paparnya.

Untuk itu, dikesempatan tersebut seluruh guru di Sultra disarankan turut aktif mengikuti perkembangan terkait kurikulum, serta beradaptasi dengan metode pembelajaran di masa pandemi.

“Saat ini dan ke depan, tantangan yang tertumpu pada para guru sebagai aktor utama dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah/madrasah semakin berat. Terlebih dengan situasi pandemi global Covid-19 yang belum dapat dipastikan kapan berakhirnya,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version