KENDARI – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) menggelar dialog akademik dalam rangka memberikan pemahaman penguatan pada mahasiswa untuk dapat memahami dunia usaha dan industri yang telah berkembang saat ini dengan tema penguatan profil lulusan program studi manajemen dan bisnis digital yang berlangsung di gedung aula E UMK Senin, 29 November 2021.
Salah satu pemateri dari perwakilan praktisi bisnis, Kasra Jaru Munara mengatakan tantangan yang kerap dihadapi oleh perusahaan adalah adanya ketidak cocokan antara lulusan mahasiswa dan yang dibutuhkan dunia usaha.
“Seringnya ada keluhan dari pihak dunia usaha dan industri terkait lulusan yang belum siapa pakai membuat sejumlah perusahaan membuat program training yang memakan biaya dan menimbulkan masalah,” ucap Kasra Jaru Munara.
Kasra mengungkapkan IPK bukanlah sebuah jaminan untuk dapat bekerja melainkan dengan adanya skil yang dimiliki.
“Alangkah bagusnya kalau lulusan itu sudah siap dan lebih bagus lagi kalau sudah siap pakai. Jadi tidak memberatkan lagi dari pihak perusahaan. Membuat programa on the job training mungkin itu bisa salah satunya. Sebab bila telah magang lebih dulu setidaknya mereka sudah memiliki gambaran serta ilmu yang diserap walau sedikit,” ungkap Kasra.
Ketua Jurusan Manajemen, Nur Azizah Rasudu menjelaskan berdasarkan pengalaman kebanyakan dari mahasiswa di FEBI UMK terjun ke dunia usaha dan industri setelah lulus sehingga untuk menguatkan hal tersebut diberikannya pemahaman terkait dunia usaha dan industri terkhusus pada mahasiswa semester awal.
“Hal ini dilakukan agar mahasiswa bisa memanfaatkan ilmu yang ia peroleh selama di bangku perkuliahan, juga melihat dari perkembangan zaman saat ini dengan banyaknya dunia usaha dan industri membuat pilihan lebih luas tidak sekedar terpaku menjadi seorang PNS saja,” tuturnya.
Azizah berharap dengan berakhirnya kegiatan tersebut dapat memberikan motivasi kepada mahasiswa dengan terbukanya wawasan berfikir dalam menentukan pilihan dunia kerja yang akan kemana nantinya, yang tentu tidak sekedar terpaku menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja, melainkan juga menjadi seorang binismen dengan lebih memanfaatkan perkembangan teknologi.
Penulis : Muhammad Ismail