Reporter: Erlin
Editor: Kardin
ANDOOLO – Upaya untuk menciptakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) tanpa Money Politik Pemerintah Desa Wunduwatu Kecamatan Andoolo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) gelar sayembara yakni dengan melaporkan calon yang melakukan politik uang akan diberikan imbalan.
Penggagas Sayembara Pilkades Wunduwatu, Rohsidin mengatakan, sayembara tersebut berlaku untuk masyarakat Desa Wunduwatu yang bertujuan menciptakan Pilkades tanpa politik uang.
“Sayembara ini adalah salah satu upaya masyatakat desa, untuk menciptakan Pilkades tanpa Money Politik atau yang berbauh suap, agar Desa Wunduwatu bisa menjadi barometer politik sebagai contoh untuk Desa lainnya,” ujar Rohsidin, di kediamannya, Sabtu (28/12/2019).
Roshidin menjelaskan, lahirnya ide untuk menggelar sayembara itu atas dasar inisiatif peduli masyarakat dengan harapan menciptakan politik bersih tanpa uang.
“Jauh hari, sayembara ini kami sudah sampaikan kepada masyarakat di setiap pertemuan, baik itu di balai desa maupun di pengajian,” jelasnya.
Imbalan sendiri kata Roshidin, cukup besar yakni 10 kali lipat dari jumlah yang diberikan kepada masyarat oleh para Cakades bisa kedapatan.
“Bila ia melaporkan menerima uang dari salah satu calon dengan nilai Rp 50 ribu, si pelapor akan diberi imbalan 500 ribu, kalau Rp 100 ribu dilipat gandakan menjadi Satu Juta, dengan catatanya laporannya bisa dipertanggungjawabkan,” terangnya.
Adapun sumber dana sayembara kata Rohsidin, murni dari swadaya peduli masyarakat sendiri dan bukan dari pihak ke tiga.
“Sumber dana sayembara kami kumpulkan dari swadaya masyarakat,” paparnya.
Jika Terbukti Lakukan Politik Uang, Cakades Didiskualifikasi
Tidak hanya Sayembara, Kata Pelaksana jabatan (Pj) Kepala Desa Wunduwatu itu, bila ada salah satu calon diketahui terbukti melakukan Money Politics maka akan didiskualifikasi.
Baca juga :
- Dinas Pariwisata Sultra Terbaik Soal Keterbukaan Informasi Publik
- Wakil Ketua Komisi V DPR RI Bersama Direktur Bendungan dan Danau Kementrian PUPR Kunjungi Lokasi Bendungan Pelisika
- KPU Muna Barat Sukses Raih Penghargaan Peringkat I Terkait Pengelolaan Pelaporan Dana Kampanye
“Sesuai kesepakatan antar Cakades, yang telah disepakati dalam MoU Pemdes dan masyarakat yang disaksiakan Camat dan Kapolsek Andoolo. Apabila ditemukan salah satu Cakades maupun Timses terbukti melakukan politik uang akan didiskualifikasi,” bebernya.
Lanjut Rohsidin, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia mengimbau kepada seluruh Cakades untuk tidak mendirikan tenda di halaman rumah dan juga melakukan pesta Minuman Keras (Miras).
“Itu untuk menghindari ketersinggunangan antar Cakades,” ucap Rohsidin.
Desa Wunduwatu Sukses Gelar Pilkades Tanpa Serangan Fajar
Hingga usainya perhitungan suara, tidak ada satu masyarakat maupun Timses yang melaporkan dugaan pelanggaran penggunaan money politics.
“Dengan demikian kami anggap Pilkades di Desa Wunduwatu Sukses terlaksana tanpa politik uang atau keturunannya,” ungkapnya.
Ia pun berharap ke depannya dapat dipertahankan agar Cakades selanjutnya tidak lagi memikirkan biaya politik. Sebab katanya, Pilkades serentak kali ini sukses tanpa politik uang.
Sambung Rohsidin, kepada Cakades terpilih agar menjalankan tugas dengan baik serta menjadi pemimpin yang amanah dan dapat mengembangkan tugas dan kewajiban sebagai Kades.
“Harapan saya kepada Kades terpilih agar lebih meningkatkan pembangunan di desa baik itu bidang pertanian, perkebunan dan peternakan dan bidang-bidang lainnya dan yang terpenting transparan dalam mengelolah Dana Desa,” harapnya.
Sementara itu, salah satu masyarakat Desa Wunduwatu, Makmuri mengaku, Pilkades kali ini lebih adem dan tidak menghebohkan seperti desa lainnya.
“Baru kali ini, Pilakdes tidak ada serangan fajar, tidak seperti Pilakdes yang lalu,” jelasnya.
Camat Andoolo Apresiasi Pilkades Wunduwatu Tanpa Money Politics
Menanggapi hal tersebut, Camat Andoolo, A. Makmur Silondae, mengapresiasi Pj Kades dan juga masyarakat Wunduwatu yang telah sukses menggelar Pilkades secara damai tanpa Money Politics.
“Alhamdulillah Pilkades di Kecamatan Andoolo khususnya di Desa Wunduwatu telah sukses digelar secara aman dan damai, sesuai tahapan-tahapan dan aturan,” ucap Makmur.
Sukses Pilkades tanpa adanya politik uang, Makmur berharap Desa Wunduwatu dapat menjadi contoh dan acuan bagi desa lainnya.
“Mufakat yang telah disepakati Pemdes dan masyarakat melaksanakan Pilkades tanpa politik uang. Sayembara dan MoU mendiskualifikasi Cakades yang melakukan pelanggaran patut diapresiasi,” ungkap Makmur.
Makmur juga mengimbau kepada calon terpilih untuk kembali melakukan silahturahmi dan merangkul rival-rivalnya agar tetap menciptakan situsi yang kondusif dan menghidari gesekan antara Cakades dan Timses yang dapat menimbulkan konflik.
“Untuk menghidari gesekan, saya minta kepada Cakades terpilih maupun tidak terpilih agar tidak mudah terpropokasi dengan tim-tim,” pintahnya.
Kemudian, tambah Makmur, untuk Cakades terpilih agar tetap melakukan koordinasi kepada Pj Kades Wunduwatu untuk bersama mendukung pembangunan desa.
“Untuk Cakades yang tidak terpilih agar menerima dengan lapang dada, dan kembali melakukan sinergitas dengan pemdes setempat,” tutupnya.
Untuk Diketahui Perolehan Suara Pemilihan Kepala Desa Wunduwatu Kecamatan Andoolo tahun 2019, sebagai berikut:
Jumlah DPT: 683
Jumlah DPT tambahan: 10
Dengan Perolehan suara masing-masing calon Kepala Desa.
Nomor urut 1, Yulli T. S.M: 35 Suara
Nomor urut 2, Nurgiyanto: 27 Suara
Nomor urut 3, Gunardi: 4 Suara
Nomor urut 4, Wasiman: 329 Suara
Nomor urut 5, Irwansyah: 230 Suara
Jumlah surat suara: 700
Jumlah suara sah: 625
Jumlah suara tidak sah: 2
Jumlah surat suara terpakai: 627
jumlah surat suara rusak: nihil