FEATUREDNASIONALPERISTIWA

Gempa Lombok Telan 82 Nyawa, Marinir Kirim 200 Personil PRCPB

647
×

Gempa Lombok Telan 82 Nyawa, Marinir Kirim 200 Personil PRCPB

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Dalam rangka membantu penanganan bencana gempa Lombok, Korps Marinir mengirim pasukan sebanyak 200 personel tergabung dalam Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Marinir.

Pasukan yang berintikan tim kesehatan Marinir tersebut diberangkatkan secara bertahap. Tahap pertama pemberangkatan dilaksanakan Senin pagi (6/8/2018) melalui Bandar Udara (Bandara) Halim Perdanakusuma Jakarta sebanyak 100 personel dari Pasmar-1 Jakarta.

Seperti reles yang diterima Mediakendari.com dari BLKG Provinsi Sulasesi Tenggara (Sultra), dalam pemberangkatan yang dilepas Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung.  Satgas PRCPB Marinir dipimpin Letkol Laut (K) Dr, Jeffrey Agung S, Spkj, M.Tr. Hanla yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Batalyon Kesehatan-2 Marinir.

Pasukan ini membawa material antara lain sepuluh unit Perangkat Perawatan. Satu unit Perangkat dokter. Enam unit tenda rumkitlap. Satu unit Truk Logistik, dan satu unit truk personel, serta satu unit ambulan.

Selain Pasmar-1 yang bermarkas di Jakarta, Korps Marinir juga siap memberangkatkan pasukan sebanyak 100 personel dari Pasmar-2 Surabaya. Pasukan tersebut dibawah pimpinan Wadanyonkes-2.

Marinir Mayor Laut (K) Risky ini menyiapkan puluhan tenda kesehatan lapangan, alat perawatan kesehetan personel, ambulance, alat potong kayu atau Sinso, serta alat tukang batu dan kayu, dapur lapangan, alkom jarak jauh/ HT, truk Liaz dan Voorrijder.

Sebagaimana diketahui pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 Wita telah terjadi Gempa bermagnitudo 7 SR yang mengguncang Lombok Utara, NTB dan sekitarnya. Gempa berada di 8.25 LS,116.49 BT, sekitar 27 km di arah timur laut. Pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.

Hingga Senin dini hari (6/8/2018) pukul 02.30 WIB tercatat 82 orang meninggal dunia akibat gempa. Ratusan orang luka-luka dan ribuan rumah rusak. Ribuan warga mengungsi ke tempat yang aman. Daerah yang terparah adalah Kabupaten Lombok Utara, Lombok Timur dan Kota Mataram. (b)


Reporter.: Sahwan

You cannot copy content of this page