Kendari

Gubernur Ali Mazi Paparkan Perekonomian Sultra Memasuki Semester Kedua

528

Redaksi

KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyempatkan diri memaparkan kondisi perekonomian Provinsi Sultra dalam semester pertama, saat menghadiri Sidang Paripurna DPRD yang mengagendakan Penjelasan Gubernur atas Rancangan Kebijakan Umum serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2021 di Gedung DPRD, Senin 21 September 2021 malam.

“Sebelum saya menyampaikan pokok-pokok rancangan perubahan kebijakan umum APBD, serta Prioritas dan Plafon Anggaran Tahun Anggaran 2021, perkenankan saya, mengemukakan secara singkat, beberapa pencapaian pembangunan daerah sampai dengan semester kedua tahun 2021, yang dilihat dari sisi pencapaian indikator makro ekonomi,” kata gubernur.

Dijelaskan gubernur, kondisi perekonomian Sultra sampai dengan semester pertama tahun 2021 tumbuh sebesar 4,21 persen dibanding semester pertama tahun 2020.

Pertumbuhan terjadi pada semua lapangan usaha. Pengadaan listrik dan gas merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 16,75 persen.

Baca Juga: Perbasasi Sultra, Optimis Pertahankan Mendali Emas di PON ke XX Papua

Diikuti jasa keuangan sebesar 11,36 persen, industri pengolahan sebesar 10,95 persen, dan penyediaan makan minum sebesar 10,49 persen. Sementara lapangan usaha lainnya tumbuh positif di bawah 10 persen.

“Diharapkan pada semester kedua tahun ini, perekonomian Sultra semakin tumbuh seiring dengan membaiknya perekonomian nasional dan global,” tambahnya.

Sementara itu, tekanan inflasi Sultra di sepanjang tahun 2021 diperkirakan sekitar 3-4 persen, dan berada pada sasaran inflasi nasional yaitu sebesar tiga persen.

Peningkatan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas dan daya beli masyarakat seiring recovery perekonomian domestik.

Penerapan PPKM Mikro diakui menghambat peningkatan yang lebih tinggi dari aktivitas masyarakat, namun pemerintah daerah bersama Bank Indonesia berupaya mengendalikan inflasi melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Selama Triwulan II, pengendalian difokuskan pada upaya menjaga kestabilan harga melalui berbagai kegiatan yang menjamin ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas tertentu.

Tingkat pengangguran Sultra mengalami penurunan dari 4,58 persen pada semester kedua tahun 2020 menjadi 4,22 persen pada semester pertama tahun 2021.

Baca Juga: DPRD Sepakat Tolak Rencana Peminjaman Pemda Konsel dalam Program PEN

Selain itu, dampak pandemi Covid-19 berangsur dapat diatasi. Jumlah pengangguran akibat pandemi menjadi berkurang sebesar 13,42 persen dari jumlah pengangguran akibat pandemi sebesar 10,7 ribu orang.

Pada aspek lain, tingkat kemiskinan sedikit mengalami perbaikan yaitu sebesar 11,66 persen dibanding tahun 2020 sebesar 11,69 persen. Namun, tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat mengalami sedikit peningkatan yaitu sebesar 0,390 poin jika dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 0,388 poin.

“Diharapkan pada semester kedua tahun 2021 tingkat ketimpangan pengeluaran masyarakat semakin rendah,” harapnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version