Advertorial

Gubernur Sultra Pastikan Kesiapan Menerima Tim Khusus Kemenko Marves RI

542
×

Gubernur Sultra Pastikan Kesiapan Menerima Tim Khusus Kemenko Marves RI

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra memeriksa kesiapan dua perusahaan penyedia Asbuton, stok Asbuton, dan sapras terkait, bersama Bupati Buton La Bakry menggunakan waktu di hari Minggu 31 Januari 2021

Redaksi

KENDARI – Sebelum kedatangan Tim Khusus dari Kemenko Marves RI untuk memeriksa kesiapan dua perusahaan penyedia Asbuton, stok Asbuton, dan sapras terkait, Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama Bupati Buton La Bakry menggunakan waktu di hari Minggu 31 Januari 2021, untuk melakukan survey pendahuluan ke sejumlah lokasi yang telah diplot dalam skema kunjungan tersebut.

Gubernur Sultra, Ali Mazi hendak memastikan lebih dulu kesiapan Pelabuhan Kebutuhan Khusus (PKK) di Banabungi. Sebagai pelabuhan yang akan digunakan sebagai sarana pemuatan Asbuton menuju lokasi proyek Jalan Nasional, Pelabuhan Banabungi harus siap sebelum Maret 2021. Kondisi pelabuhan yang harus dilengkapi dan dipastikan kelayakannya itu butuh intervensi Pemkab Buton dalam bentuk kebijakan dan keamanan.

“Kondisi sapras yang memadai akan menjamin keberlanjutan suplai Asbuton sebagai material utama dengan potensi yang terkelola dengan baik,” ucapnya Politisi NasDem ini.

Seusainya, Gubernur Ali Mazi melanjutkan kunjungannya ke Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Pasarwajo, melihat kondisi Gedung Expo Takawa, sekaligus meninjau lokasi pembangunan Kawasan Olah Raga (KOR) Takawa di Kelurahan Takimpo yang akan digunakan sebagai lokasi Pekan Olah Raga Provinsi (Porpov) Sultra tahun 2022. Pada ajang tersebut Kabupaten Buton dan Kota Baubau akan menjadi tuan rumah.

Fasilitas PPI Pasarwajo dibangun pada periode pertama kepemimpinannya sebagai Gubernur Sultra (2003-2008). Kepada Pemkab Buton, Gubernur menginginkan agar fasilitas tersebut dipelihara dengan baik, agar kelayakannya sebagai PPI tetap terjaga dan terus mendukung upaya perikanan tangkap bagi masyarakat nelayan.

Gubernur Ali Mazi mengakui bahwa area yang dipilih sebagai lokasi pembangunan KOR Takawa sangat potensial untuk pengembangan olah raga, sekaligus akan mendorong terciptanya peluang dan peningkatan ekonomi di sektor pariwisata di masa depan.

“Lokasi ini sangat luar biasa. Selain daat dijadikan venue untuk pengembangan cabang olah raga, sekaligus juga akan mendorong penciptaan peluang baru berusaha sehingga akan menumbuhkan perekonomian masyarakat melalui sektor kepariwisataan,” jelas Gubernur Ali Mazi.

Gubernur Ali Mazi mengaku senang mendengar besarnya dukungan masyarakat berupa hibahan lahan untuk pembangunan akses jalan menuju KOR, sehingga potensi ekonominya semakin terbuka.

“Ini lokasi yang strategis. Kalau ruangnya sudah ditata dengan baik, ini akan menjadi kawasan dengan view yang luar biasa. Sehingga tidak menutup kemungkinan hadirnya investor untuk membangun hotel, villa, atau penginapan bagi wisatawan,” kata Gubernur Ali Mazi.

Sebelum bertolak kembali ke Kota Baubau, Gubermur Ali Mazi bertandang ke eks Kantor Bupati Buton yang terletak di Kambula Mbulana, Pasarwajo awalnya hendak didirikan di Koholimombono, Kecamatan Wabula.

Eks Kantor Bupati tersebut akan dialih fungsikan sebagai Institut Teknologi Kelautan (ITK) Buton, yang digagas bersama Gubernur Ali Mazi dan Bupati La Bakry, sebagaimana yang telah disampaikan pula dalam rapat bersama Kemenko Marves RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Pendirian TIK Buton tersebut, sebagai fasilitas dukungan bagi pembangunan Kawasan Sentra Industri Perikanan (KSIP) yang akan dipusatkan Kamaru, juga dukungan program berupa pemanfaatan Teluk Kapontori untuk kegiatan budidaya perikanan terintegrasi, dan peningkatan kapasitas PPI Pasarwajo.

Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, melalui Dirjen Perikanan Budidaya telah melakukan peninjauan menyeluruh terkait kelayakan Teluk Kapontori untuk dijadikan Kawasan Budidaya Komoditas Perikanan, seperti budidaya Ikan Kerapu, Kakap, Baronang dan Lobster. Studi kelayakan itu akan memungkinkan pengadaan hatchery dan pembenihan di lokasi dimaksud.

Masih melalui kementerian yang sama, Dirjen Perikanan Tangkap akan memberi perhatian penuh pada kegiatan perikanan tangkap, termasuk pengadaan kapal perikanan berkapasitas 100 gross ton (GT) untuk memanfaatkan perikanan tangkap WPP 713 di perairan Laut Banda, dan WPP 714 di Laut Flores.

Mengenai revitalisasi fasilitas di PPI Pasarwajo dan PPI Kamaru, juga telah dimintakan kepada Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, berupa penambahan kapasitas Cold Storage (ruang pendingin) untuk menampung tangkapan ikan yang lebih besar.

Upaya pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Buton sudah dimulai sejak tahun 1997 dengan Program Pembangunan Town Ship (Kota Perikanan) yang dibiayai oleh Pemerintah Denmark. Upaya tersebut ditunda dan tidak dapat dilanjutkan, sebab di tahun yang sama, dunia dilanda krisis ekonomi dan moneter. (ADV)

You cannot copy content of this page