Reporter : Rahmat R
Editor : Def
KENDARI – Dalam rangka menyambut pergantian tahun dari 2018 ke 2019 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) tidak merayakannya secara euforia dengan menembakan kembang api di langit, seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada pergantian tahun 2019 Pemprov Sultra menggelar Dzikir Akbar di Masjid Al-Alam pada Senin (31/12/2018) yang dihadiri sekitar 100 orang santri, masyarakat Kota Kendari beserta Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemprov Sultra.
Gubernur Sultra, Ali Mazi menekankan acara pergantian tahun adalah waktu yang harus disikapi dengan sentuhan religi. Lanjut dia, pergantian tahun pula ada bagian dari tanda-tanda kebesaran Allah yang telah ditetapkannya dalam Al-Qur’an.
“Dalam Surah Ali Imran ayat 190-191 sudah dijelaskan. Dalam ayat ini mengisyaratkan agar kita selalu berdzikir dan bertafakur Kepada Allah SWT dalam silih bergantinya waktu,” katanya.
Lanjut dia, momentum pergantian tahun seyogyanya tidak disikapi dengan euforia yang berlebihan sebab akan mengganggu ketentraman, ketertiban dan keamanan masyarakat. Seharusnya momen pergantian tahun harus bisa menjadi momentum muhasabah atau ajang intropeksi diri.
“Pergantian tahun akan menjadi ajang agar kita bisa lebih aktif lagi bekerja dan sejauh mana kita menunaikan tugas,” terang politisi Nasdem ini.
“Karena ini adalah bagian dari tanggung jawab kita Kepada Allah SWT. Kegiatan Dzikir kota ini masuk dalam program Sultra Beriman dan ada dalam program Ali Mazi – Lukman Abunawas dalam hal ini Sultra Emas,” tukas Ali Mazi. (B)