Kendari

Gubernur Sultra Sambut Baik Peluncuran Dua Buku Adat Buton

768
×

Gubernur Sultra Sambut Baik Peluncuran Dua Buku Adat Buton

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra Ali Mazi dalam peluncuran buku di Claro Hotel. Foto: Rahmat R/Mediakendari.com

Reporter : Rahmat R.

KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menyambut baik peluncuran buku dua buku mengandung adat Kebutonan.

Dua buku itu merupakan Nilai – Nilai Pendidikan Karakter Anti Korupsi dalam Kearifan Buton dan Mekanisme Adat Pengangkatan Sultan Buton dan Peran Lembaga Adat Kesultanan Buton dalam Pembangunan Daerah di Sultra.

Untuk buku Nilai Pendidikan Karakter Anti Korupsi dalam Kearifan Buton dirancang oleh Laode Abdul Munafi, Andi Tenri, Hasaruddin dan Munawir Mansyur.

Sementara buku Mekanisme Adat Pengangkatan Sultan Buton dan Peran Lembaga Adat Kesultanan Buton dalam Pembangunan Daerah di Sultra ditulis oleh Haeruddin, La Ode Muh. Nasrun Saafi, Rustam Awat dsn Imran Kudus.

Kedua buku ini diterbitkan Universitas Halu Oleo (UHO) Press dan dilaunching di Claro Hotel, Senin 14 Desember 2020.

Ali Mazi dalam sambutannya merasa bangga dengan kehadiran kedua buku yang membahas soal kearifan lokal tersebut.

“Yang pastinya kita sangat senang dengan kehadiran kedua buku ini karena menggabungkan budaya dan ilmu pengetahuan,” ungkapnya.

Ali Mazi mengakui kedua buku tersebut masuk dalam program RPJMD kepemimpinan bersama Wakil Gubernur, Lukman Abunawas.

“Ini bakal menjadi modal pembangunan bangsa serta peran sebagai cara berpikir generasi muda kita kedepannya. Buku ini lahir dengan harapan agar pengetahuan masyarakat mengalami peningkatan dalam nilai lokal dan budaya,” jelasnya.

Ia menekankan agar dua karya tersebut bisa menjadi referensi bagi penelitian dan pengembang di Sultra.

“Buku ini bisa memberi kontribusi dalam dalam pengetahuan baru di Sultra,” ujar orang nomor satu di Bumi Anoa ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Asrun Lio mengatakan peluncuran kedua buku tersebut leading sektornya adalah Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Sultra.

Kata dia, buku ini berawal dari buah pikiran Gubernur Sultra, Ali Mazi di Baubau beberapa waktu lalu.

“Buku ini kurang lebih menjelaskan nilai budaya sebagai instrumen dalam pencegahan korupsi ataupun bagaimana mekanisme pengangkatan Sultan di Buton. buku ini memang adanya Balitbang Sultra namum implementasinya oleh Dinas Pendidikan, ” tutur Asrun.

Ia berharap agar Gubernur memberikan masukan dalam rangka pengaplikasian kedua buku tersebut.

“Kami juga minta arahan dari Bapak Gubernur soal buku ini agar bisa diterapkan di dunia pendidikan pada umumnya dan dunia birokrasi pada khasusnya,” harapnya. (2).

You cannot copy content of this page