JAKARTA – Hasil survei Y-Publica menunjukkan pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul di kalangan pemilih yang merasa lebih dekat secara religi dan kultural dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Di segmen pemilih tersebut, elektabilitas Jokowi-Maruf mencapai 59 persen, sedangkan
Prabowo-Sandi hanya 17,7 persen.
“Keunggulan pasangan Jokowi-Maruf di basis pemilih NU tidak lepas dari perab Kyai Ma’ruf sebagai kader NU,” ujar Koordinator Riset Y-Publica, Hendri Kurniawan, dalam rilis hasil survei lembaganya di Bakoel Come Cikini, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).
Selain itu, kata Hendri, jauh sebelum deklarasi capres dan cawapres, Presiden Jokowi rajin mengunjungi tokoh-tokoh NU dan menghadiri kegiatan-kegiatannya.
Sementara itu, di kalangan pemilih yang merasa dekat dengan Muhammadiyah, pasangan Prabowo-Sandi unggul tipis atas pasangan Prabowo-Sandi.
“Prabowo-Sandi mendapat 42,7 persen, sedangkan Jokowi-Ma’ruf sebesar 39,9 persen,” ungkapnya.
Hendri melanjutkan, pasangan Prabowo-Sandi unggul telak di kalangan pemilih yang merasa dekat secara religi dan kultural dengan Front Pembela Islam (FPI).
“Pasangan Prabowo-Sandi mendapat 67,5 persen, sedangkan Jokowi-Ma’ruf hanya mendapat 21,3 persen,” jelasnya.
Kemudian lagi, lanjut Hendri, pasangan Jokowi-Ma’ruf justeru unggul telak di kalangan pemilih Ormas Islam di luar NU, Muhammadiyah dan FPI.
Disegmen pemilih ini, pasangan Jokowi-Ma’ruf mendapat 52,7 persen, sedangkan Prabowo-Sandi mendapat 27,9 persen.
Survei Y-Publica berlangsung dari tanggal 13 hingga 23 Agustus 2018, dengan dengan 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili 34 Provinsi di Indonesia.
Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan responden terpilih dengan menggunakan kuisioner. Margin of error (MOE) survei ini 2,98 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(b)