Reporter : Hasrun
Editor : Kang Upi
RUMBIA – Sebanyak 80 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bombana mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 atau K13, mulai 7 – 9 Mei 2019 di salah satu hotel di Bombana.
Dalam pelatihan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bombana ini, para guru PAUD dilatih agar lebih keatif dalam pembelajaran sesuai implementasi K13.
Pelatihan ini menghadirkan Direktur Pembinaan Ditjen PAUD Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud) RI, Dr. Hasbi sebagai Pemateri Utama.
BACA JUGA :
- Hari ke Tiga Pekan Vaksinasi Tahap Tiga, PKM Rarowatu Capai 50 Persen
- Andi Nirwana Sebbu: Vaksinasi Harus Dilakukan untuk Mencapai Immunity
- Tingkatkan Pendapatan Masyarakat, Pemkab Bombana Organisasikan Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif.
- Begini Kronologis Kebakaran Kapal KM Bukit, Sumber Poleang
- Puluhan Randis Pemkab Bombana Akan Dilelang Secara Daring, Pembeli Bisa Nawar Sambil Tiduran
- Penyebab Banjir di Kabaena, DPRD Bombana Bakal Panggil Perusahaan Tambang
Kepala Bidang Pembina Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Disdikbud Bombana, Andi Binuraeni menjelaskan, pelatihan tersebut merupakan agenda Kemendikbud RI untuk implementasi K13.
“Sebenarnya SD, SMP dan sebagian TK yang sudah menerapkan K13, tapi kita ingin PAUD secara keseluruhan menerapkan juga K13,” jelas Andi Binuraeni pada mediakendari.com, Kamis (9/5/2019).
Ia juga menjelaskan, implementasi K13 di tingkatan PAUD menitikberatkan pada kreatifitas serta mendorong motorik halus yang dimiliki siswa untuk melakukan sesuatu.
“Salah satunya yakni memanfatkan barang bekas menjadi alat permainan, contoh rak telur dijadikan kipas, saya lihat bisa juga dijadikan kupu-kupu,” ujarnya.
Selain itu, kata Andi, implementasi K13 dalam PAUD juga mengajarakan kepada tenaga pendidik agar lebih mandiri dan mampu memanfatkan lingkungan sebagai sarana bermain siswa.
“Kalau dulu kita minta alat permainan agar diadakan, dengan K13 ini pendidik harus mampu memanfatkan lingkungan sekitar,” tambahnya.
Pemanfaatkan lingkungan sekitar dalam K13, lanjutnya, misalnya untuk melatih motorik tangan anak tidak mesti dari balok, bisa juga dari plastik yang ada di seputaran sekolah.
Ia berharap setelah pelatihan ini para Guru PAUD dari berbagai TK di daerah itu mampu mensosialisasikan K13 kepada tenaga pendidik lain yang belum mengikuti giat tersebut.
“Kan ada gugus nanti mereka sampaikan lewat itu pada guru yang belum ikut, kita harap semua TK di daerah itu menerapkan K13,” tutupnya. (A)