Reporter : Ajad Sudrajad
LANGARA – Guna menunjang kebutuhan infrastruktur masyarakat Desa Laywo Jaya Kecamatan Wawonii Timur. Pemerintah Desa (Pemdes) setempat saat ini tengah menggenjot pembangunan infrastruktur baik berupa peningkatan badan jalan, jalan usaha tani (JUT), rehabilitasi Balai Desa, serta memberikan pelayanan kesehatan (Yankes) secara maksimal kepada masyarakat.
Kepala Desa Laywo Jaya, Abudia Usman mengatakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini pihaknya tengah berupaya memanfaatkan anggaran baik yang bersumber dari Dana Desa (DD) ataupun yang bersumber dari Anggaran Dana Desa (ADD) dengan membangun beberapa infrastruktur serta melakukan rehabilitasi di beberapa fasilitas pemerintah yang ada di Desa.
“Untuk jumlah anggaran yang dikelolah oleh pihak desa baik yang bersumber dari DD dan ADD untuk tahun 2020 sebesar RP 1.137.000.000 (satu miliar seratus tiga puluh tujuh juta rupiah). Untuk sumber DD sebesar Rp 737.000.000 sementara untuk sumber ADD sebesar Rp 339.000.000,” ungkap Abudia kepada MEDIAKENDARI.Com saat ditemui diruang kerjanya, Selasa 18 Agustus 2020.
Untuk peruntukannya, ia merinci, pembangunan jalan usaha tani (JUT) sepanjang satu kilo meter sebesar Rp 300 juta. Peningkatan badan jalan pemukiman dengan panjang 720 km sebesar Rp 125 juta. Rehabilitasi Balai Desa Laywo Jaya sebesar Rp 90 juta.
“Untuk peningkatan badan jalan pemukiman dan rehabilitasi balai desa sudah terealisasi, tersisa pembangunan JUT yang belum terealisasi. Namun pihaknya berupaya dalam waktu dekat ini akan segera dituntaskan,” ujarnya.
Abudia menerangkan beberapa item kegiatan lainnya seperti studi tiru, pelatihan, dan pembangunan lampu jalan juga bakal dikerjakan oleh Pemdes Laywo Jaya. Namun hal itu belum dilakukan karena adanya refocusing anggaran terkait penanggulangan Covid-19. Sebagaimana ketentuan dari pemerintah pusat untuk anggaran desa yang mencapai Rp 800 juta ke atas maka akan dilakukan refocusing minimal 25 persen dari anggaran. Sehingga pihaknya merinci untuk hasil refocusing desa Laywo Jaya sebesar Rp 200 juta
“Untuk penerima bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari anggaran dana desa sebanyak 24 KK sejak periode April, Mei, dan Juni, dengan nominal Rp 600.000 per bulan. Sehingga Jika ditotal BLT yang sudah tersalurkan sejak periode April sampai dengan Juni sebesar Rp 43.200.000. Kemudian untuk BLT periode Juli, Agustus, September, dengan nominal Rp 300.000 per bulan. Pihaknya baru menyalurkan satu bulan yakni periode Juli. Untuk periode berikutnya akan menyusul dalam waktu dekat ini,” urainya.
Ia menjelaskan untuk di bidang kesehatan pihaknya bersama Puskesmas Waworete terus membangun sinergitas untuk memberikan pelayanan kesehatan secara optimal. Oleh karena itu pihaknya memiliki kewajiban untuk menyediakan setiap fasilitas yang dibutuhkan para Kader Posyandu berkait pelayanan kesehatan kepada balita dan wanita lanjut usia (Lansia) yang ada di desa.
Menurutnya, untuk evektifitas pelayanan kepada masyarakat maka seluruh steckholder yang ada di desa harus berperan aktif. Untuk itu semenjak ia menjabat sebagai Pelaksana Jalan (Pj) Kades Laywo Jaya sejak Januari hingga saat ini, seluruh perangkat desa dan staf diwajibkan untuk berkantor agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan secara maksimal.
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya masyarakat Desa Laywo Jaya agar tetap menjaga persatuan dan kekompakan. Mengigat tahun 2020 merupakan tahun politik. Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada seluruh elemen masyarakat agar jangan mudah terprofokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Tetap jaga persatuan dan kesatuan antar sesama, karena politik hanya sesaat tetapi persadauraan tanpa batas,” pintanya.