FEATURED

Jalan Rusak Parah, PPK 10 BJN Sultra Pasang Pengumuman dan Buat Jembatan Belly

654

KENDARI, MEDIAKENDARI,COM –  Prihatin dengan kondisi jalan rusak dijalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Konawe-Konawe Utara, PPK 1O Balai Jalan Nasional Sultra, Wilayah Konawe, Juniar Perkasa, tidak tinggal diam.

Juniar, bahkan juga terus mengambil inisiatif sebagai langkah langkah alternatif agar jalan yang rusak diwilayah itu tetap fungsional. Apalagi menghadapi arus mudik dan balik jelang puasa dan lebaran.

Langkah langkah yang dilakukan Juniar sebagai PPK 10 Wilayah Konawe adalah dengan berkoordinasi Perhubungan masing -masing daerah melalui surat, memasang rambu rambu pembatasan beban muatan mobil, memasang Rambu Rambu pembatasan iring-iringan dan pembatasan kecepatan sebagai pengumuman.
Hal tersebut di Ungkapkan, Juniar yang ditemui di Jalan, Puncak Gunung Kecamatan Morosi saat melakukan monitoring jalan. Juniar mengatakan kerusakan jalan terkait kendala kendala masalah cuaca dan mobil yang melintasi Jalan Nasional ini, muatannya over load.

“Artinya hampir setiap hari kita benahi kondisi jalan ini,itu agar jalan yang rusak bisa fungsional. Hanya kalau muatan muatan mobil yang over load lewat, ya, secara otomatis bisa buat alur lagi yang akhirnya menjadi lumpur,” kata pengganti Yermia, Rabu(24/5/2017)kemarin.
Jalan Nasional poros Konawe- Konawe merupakan Jalur Mudik, Untuk itu ada beberapa titik pembuatan jembatan Belly atau pembuatan jalan jembatan darurat.Apalagi dengan kondisinya jalan sudah parah, apalagi kondisi hujan begini.

“Kita coba siagakan rangka sementara yang belli itu. Supaya ketika jalaur mudik itu yang kita pakai sekarang pas ketika mudik sudah fungsional semua.

Jembatan Belly itu, asalnya dari Balai Jalan Nasional, dipinjamkan ke pelaksana pekerja jalan agar supaya jalan tetap pungsional.

“Jembatan belly itu dari kita, kita pinjamkan kepada pelaksana jalan.Artinya jika kita tidak berinisiatif seperti itu, akan tambah kasian masyarakat pengguna jalan.

Menjadi tidak pungsional bahkan banyak yang tertanam disetiap jalan rusak. Apalagi jika kita liat sungai di Poahara ini, debit airnya lagi sudah mulai naik.
Jadi kita liat tadi itu, bukan air dari gunung yang membuang kepohara tapi sudah dari sungai yang masuk kejalan,”Ungkapnya

Dengan kejadian itu secara otomatis jembatan belly harus fungsional, untuk itu, Juniar berharapkan tidak ada lagi kendala di lokasi lokasi jembatan darurat.

“Nah, ini juga kita sudah inventarisir titik-titik mana yang sangat rawan. Kita juga sudah berkoordinasi dengan pihak pelaksana pekerjaan untuk sama sama turun lapangan guna menemukan langkah langkah apa yang harus dilakukan, minimal jalan yang rusak bisa fungsional sampai dengan digunakan sebagai jalur mudik dan arus baliknya lebaran.
Juniar mengaku bahwa masih ada pengguna jalan yang tidak patuh dengan Rambu Pembatasan beban dan Rambu pembatasan iring-iringan, pembatasan kecepatan yang sudah terpasang. Hanya rupanya mereka tidak indahkan. Itukan alasannya karena mereka pengusaha atau apa. Kita kasian masyarakat pengguna jalan yang menggunakan mobil kecil akibat kerusakan jalan,”cetusnya

Dia juga mengaku resah atas kondisi jalan rusak tapi mau diapa karena faktor cuaca. Dan yang bisa dilakukan adalah mensiagakan alat alat untuk memfungsionalkan jalan dulu.

Sebab, kalau kita mau hampar material atau kita mau memperbaiki dalam kondisi hujan kayak begini jelas sudah tidak mungkin.

“Iya kan , karena kalau sudah kadar airnya sudah jenuh begini, kita paksakan hampar material malah jadi kayak bubur, begitukan. Kemarin yang menjadi penyebabnya , selain dari faktor cuaca ya mobil mobil yang faktor muatannya Over Load lewat disini,” pungkasnya

Dikatakannya, beberapa kali ditemukan mobil mobi truk yang melintasi jalan nasional yang muatannya diatas 50 Ton, mobil tersebut memuat kayu dari Kecamatan Langgikima, belum lagi mobil yang muatannya dibawa ke Smelter PT Virtue Dragon.

“Makanya itu, kita kasih pembatasan beban, pembatasan kecepatan dan iring-iringan supaya menjaga kondisi ini supaya bisa pungsional, artinya bukan kita melarang, tapi silahkan kita saling pengertian supaya bisa meminimalisir kerusakan jalan tersebut. Didepan ini, banyak mobil yang tertanam, jika sudah begitu kondisinya ya siapa yang repot kan kita semua. Padahal kita sudah kasih himbauan. Makanya kemarin kita sudah melakukan koordinasi melalui surat di dua kabupaten tersebut, kita akan lakukan perbaikan tapi disana juga tolong juga pembatasan angkutan karena jujur selama ini, kendaraan kendaraan penumpang tidak bermasalah sebetulnya, yang jadi masalah itu kendaraan yang melintas over load, itu salah satunya,”cetusnya lagi

Balai Jalan Nasional, lanjut Juniar, sedang melakukan proyek pekerjaan penurunan badan jalan. Proyek ini adalah Multi years, atau lanjutan proyek dari tahun 2016 ke 2017, dan akan berakhir pada bulan Desember 2017. (Run/red)

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version