ANDOOLO – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) telah merilis tingkat kebutuhan pangan menjelang Ramadhan.
Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Konsel, Purwanto menerangkan, berdasarkan hasil analisis ketersediaan produksi beras berdasarkan angka sementara sampai awal tahun 2018 yang dilakukan oleh dinas terkait, ketersediaan kebutuhan pangan khususnya stok beras dijamin aman.
“Jadi stok beras Konsel saat ini mencapai 129.744 ton. Adapun konsumsi beras untuk penduduk Konsel yang berjumlah, 299.928 jiwa, maka setiap tahunnya, sekitar 32.992 ton,” urainya, Sabtu (28/4/2018).
Jika dihitung devisit katanya, berarti produksi dikurangi konsumsi dalam setahun dengan jumlah penduduk, maka totalnya sekitar 64.808 ton. Sehingga konsumsi beras pertahun dapat menghasilkan 32.992 ton.
“Jadi khusus Konsel tiap tahun kita surplus beras sekitar 31.815 ton. Sementara kebutuhan perbulan konsusmsi beras penduduk Konsel sekitar 2749 ton,” jelasnya.
BACA JUGA: Wabup Konsel Apresiasi APIK USAID Bantu Ketahanan Pangan Daerah
Sementara tingkat permintaan beras menjelang Bulan Ramadhan yakni jumlah penduduk dikali konsumsi perbulan. Jadi kebutuhan pangan Konsel harus menyediakan 3000 ton.
“Karena setiap bulannya kan habis 2.749 ton. Sehingga masuk hari besar Islam ini, diprediksi meningkat sekitar 10 persen,” paparnya.
Untuk komuditi impor Konsel, pihaknya memastikan hingga saat ini belum ada. Pasalnya Konsel termasuk kabupaten kedua setelah Konawe untuk se Sultra yang mengalami surplus.
Dalam perhitungan kebutuhan pangan, lanjut Purwanto, dapat diketahui bahwa dalam menghitung analisis ketersediaan pangan itu secara sistimatis mempunyai perhitungan sendiri.
“Ada data yang kita ambil melalui SP atau laporan bulanan Dinas Ketahanan Pangan yang diimput dari BPS. Dimana data dari BPS itu dari data mentah pertanian. Jadi kita ada petugas SP khusus yang mengimput data dari kecamatan, namanya Kepala Pertanian akecamatan atau KPK,” terangnya.
Untuk jenis beras, pihaknya tidak pungkiri bahwa Konsel masih penghasil beras jenis medium belum pada tingkat premium.
“Karena kualitas dan kapasitas penggilingan di Konsel masih level sedang. Buktinya beras dari konsel masih pecah dan kategori plasma medium. Dengan rata harga Rp 9000,” imbuhnya.
Pihaknya berharap dengan surplusnya beras Konsel, ke depan bisa menjadi distribusi beras terhadap daerah lain.
“Jadi kita sudah surplus maka harus punya Bulog untuk menampung yang ada di masyarakat. Karena surplus beras itu masih berada di masyarakat. Harusnya ada gudang, dan tahun ini Alhamdulillah sudah sementara dibangun,” tutupnya.