NEWS

Jelang Lebaran, Omzet Penjualan Baju Muslim Terus Meningkat

1809
×

Jelang Lebaran, Omzet Penjualan Baju Muslim Terus Meningkat

Sebarkan artikel ini

KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Jelang lebaran, penjualan baju muslim seperti gamis, koko, kaftan terus meningkat, sehingga berdampak dengan omzet yang didapatkan oleh pedagang.

Youtfit, salah satu butik terkenal dikalangan warga Kendari juga merasakan permintaan baju muslim yang terus meningkat.

Butik Youtfit, menyediakan berbagai baju dengan tren model kekinian yang digemari oleh kalangan remaja maupun dewasa, begitupula dengan busana muslim yang kekinian.

“Kita lebih prepare ke baju wanita, jadi kaftan, gamis, jilbab, itu untuk stok lebaran, beda kalau kemeja, mini dress itu juga masih banyak yang cari, karena selera orang kan juga beda” ungkap Chia, selaku pemilik Youtfit.

Di 22 Ramadan, Chia mengaku sudah meraup omzet sekitar 50 juta rupiah dari hasil penjualan baju selama bulan ramadan, dan akan terus meningkat sebelum hari lebaran.

Ia mengaku antusias warga Kendari berbelanja untuk baju lebaran sangat tinggi, begitupula dengan permintaan para konsumen.

“Waktu awal ramadan itu sunyi, karena akhir bulan juga, jadi mulai ramai itu awal bulan sampai sekarang itu sudah ramai sekali, karena mungkin sudah dapat THR toh” guyonnya.

Untuk stok barang khusus di bulan Ramadan, Chia mengaku telah mempersiapkan sebelum datangnya bulan ramadan.

“Jadi stok sebelum ramadan, kemarin kita belanja sekitar 18 karung, yang ditotal mungkin sekitar 200-300 juta pengeluarannya, karena permintaan juga tinggi, kalau hari biasa itu sekitar 150-200 juta” pungkasnya.

Di tempat yang sama, salah satu pengunjung butik, Mima mengatakan, sering berbelanja di youtfit karena sesuai dengan apa yang di sukai.

“Karena mungkin di youtfit baju anak muda, jadi suka belanja disini memang, sesuai selera, ada harga ada kualitas” ujarnya.

“Rekomendasi teman sihh kalau disini, ternyata bagus dan lebih milenial, modelnya juga cantik, saya belanja gamis barusan” jelas Sari, yang juga merupakan pengunjung butik.

Reporter: Nur Anisah

You cannot copy content of this page