EKONOMI & BISNISKendari

Jerit Hati Penjual Bendera di Kota Kendari, Minim Penjualan Akibat Pandemi

887
Misdahlia
Misdahlia saat menunggu pembeli ditempatnya berjualan di sekitar Citraland Kendari.

Reporter: Slamet Ariyadi

KENDARI – Sebagai tanda masuknya bulan Agustus sebagai bulan Kemerdekaan RI, dengan mudah hal itu diketahui dengan mulai maraknya penjaja pernak pernik bertema Merah Putih.

Mulai bendera berbagai ukuran dan bentuk hingga umbul-umbul dengan macam warna yang semarak, yang biasanya banyak dicari untuk dipasang di depan rumah dan kantor.

Namun sayangnya, uforia HUT RI di tahun ini rupanya tidak seramai tahun sebelumnya. Akibat pandemi, momen HUT RI bagi kalangan penjaja bendera hanya berlalu dengan sunyi.

Hal itu sebagaimana diceritakan Andris, Senin pagi 17 Agustus 2020. Menurutnya, penghasilan penjual bendera tahun ini menurun secara drastis akibat wabah covid-19.

“Penjualan bendera menurun karena wabah covid-19 yang mempengaruhi ekonomi masyarakat,” kata Andris, saat diwawancarai ditempat mangkalnya di di sekitar Citraland Kendari.

Senada dengan itu, jerit hati akibat minimnya penjualan juga diceritakan, Misdahlia yang mengaku di tahun lalu dirinya bisa meraup untung hingga jutaan rupiah dari usaha musiman yang digelutinya itu.

“Tahun 2019, dari Juni sampai Agustus tanggal 17 bisa dapat sekitar Rp 3 jutaan, ditahun ini penghasilan saya menurun, karena pembeli minim sekali,” ungkap Misdahlia.

Misdahlia bahkan menuturkan, jika penghasilan dari menjual bendera dan pernak pernik hari kemerdekaan lainnya, hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama keluarga.

“Ditahun 2020 ini penghasilan saya hanya cukup untuk uang makan saja, sebelumnya bisa Rp 3 jutaan, sekarang setengah dari 3 juta saja tidak cukup,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version