Reporter : Safrudin Darma
Editor : Taya
BURUNGA – Giat mengembangkan padi organik tak hanya menjadi konsep belaka, namun kini telah diaplikasikan sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Buton Utara salah satunya Kepala Dinas Pertanian Buton, Sahrun Akri.
Dengan keuletannya sejah selesai kuliah telah memulai membuka lahan perkebunan kelapa, jambu mente dan perkebunan cengkeh, kini ia kembali membuka lahan dan menanam padi organik Wakawondu.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan program Pemerintah Buton Utara sekaligus memberikan sosialisasi dan memberi contoh kepada petani lainnya agar serius untuk menekuni bertani padi organik.
“Dahulu kita menanam, kini kita mulai menuai hasilnya.
Apalagi setelah diterbitkan peraturan bupati tahun 2016 lalu untuk menjadikannya Buton Utara ini menjadi Kabupaten organik,” kata Caalu sapaan akrabnya.
Sahrun Akri mengembangkan padi organik dengan luas lahan mencapai dua hektar dengan capaian hasil sebesar 2,4 ton gabah. Nantinya pengembangan padi tersebut akan dijasikan sebagai percontohan bagi petani lainnya.
“Kedepan ini ada satu kepala desa dan masyarakat datang menghadap sama saya untuk menyiapkan lahannya sekitar 100 hektar untuk dijadikan lahan hamparan untuk padi organik,”ujarnya saat ditemui awak media usai panen padi, Minggu (10/6/2019).
Sahrun mengatakan, ia ingin memberikan contoh kepada warga bahwa hasil dalam bertani secara organik lebih baik daripada nonorganik.
“Saya punya tujuan agar para petani binaan bisa melepaskan diri dari belenggu ketergantungan pupuk kimia.
Pasalnya hasil panen padi organik setelah dijual dalam bentuk beras lebih menjanjikan harganya dan sudah lebih banyak peminatnyaa.
Untuk diketahui, saat ini padi organik sudah menjadi idola masyarakat baik dalam maupun luar Buton Utara bahkan mancanegara.
“Keunggulan beras organik adalah menyehatkan dan beras ini pula dicari oleh orang,” tutupnya. (b)