KENDARI, MEDIAKENDARI.com — Suasana jalan di Kota Kendari sempat “berhenti sejenak” saat petugas Ditlantas Polda Sulawesi Tenggara menggelar patroli rutin, Jumat pagi.
Beberapa pengendara yang asik memotong jalur alias melawan arus, langsung “kena semprit” oleh petugas. Tapi tenang, kali ini bukan marah-marah, melainkan teguran penuh edukasi.
Kegiatan patroli ini dipimpin oleh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Sultra, AKBP Faisal, S.Sos, didampingi Kasat PJR Kompol Tiswan dan AKP Kunto Sri Haryono, S.H. Mereka bersama tim menyusuri sejumlah titik rawan pelanggaran di wilayah hukum Polda Sultra.
Bukan razia menegangkan, patroli ini justru berjalan dengan suasana humanis. Petugas menegur pengendara yang melawan arus dengan senyum dan nasihat ringan, tapi tetap tegas. Beberapa pengendara bahkan tampak tertawa kecil saat diberi pengarahan.
“Kami tidak hanya menegakkan aturan, tapi juga ingin mengedukasi masyarakat agar sadar pentingnya keselamatan di jalan,” ujar AKBP Faisal dengan nada santai namun tegas, Jumat, 17 Oktober 2025.
Ia menjelaskan, kegiatan patroli humanis ini merupakan upaya preventif Direktorat Lalu Lintas Polda Sultra untuk menekan angka pelanggaran dan mencegah kecelakaan. Dengan cara yang lebih persuasif, diharapkan masyarakat bisa lebih patuh tanpa merasa tertekan.
Petugas fokus menertibkan pelanggaran seperti pengendara melawan arus, tidak menggunakan helm, serta pengemudi yang berhenti sembarangan. Setiap pelanggar diberikan teguran lisan dan penjelasan tentang risiko berbahaya dari tindakannya.
Selama patroli berlangsung, arus lalu lintas terpantau lancar dan tertib. Tidak ada gangguan berarti, dan masyarakat terlihat mulai memahami pentingnya mengikuti rambu serta arahan petugas. AKBP Faisal menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan secara rutin.
“Kami ingin menciptakan suasana jalan yang aman dan tertib. Bukan hanya karena takut polisi, tapi karena sadar bahwa tertib lalu lintas menyelamatkan nyawa,” pungkasnya.
Dengan gaya patroli yang edukatif dan humanis, Ditlantas Polda Sultra berharap masyarakat makin paham bahwa keselamatan di jalan bukan sekadar aturan, tapi bentuk kasih sayang terhadap diri sendiri dan orang lain.
