Reporter : Febi Purnasari
KENDARI – Kesedihan nampak tergurat jelas dalam tarikan nafas dan penuturan Ningsi Sarmila (22) saat menceritakan kondisi buah hatinya, Putri (2) yang menderita penyakit hidrosefalus.
Kepada MEDIAKENDARI.com, Ibu asal Desa Kontumere, Kecamatan Kabawo, Kabupaten Muna ini menceritakan jika penyakit itu diderita putrinya itu sejak berusia dua bulan.
“Umur dua bulan itu munculmi dibagian kepalanya, kaya dia mengembang itu kepalanya. Menangis terus, baru badannya kaku, mungkin karna dia rasa sakit itu,” kata Ningsih.
Menurutnya, untuk menyembuhkan penyakit yang ditandai dengan perbesaran kepala itu dirinya telah mengusahakan pengobatan beragam, mulai dari tradisional hingga dibawa ke RS.
“Sekitar satu tahun itu kita obat kampung. Bulan tiga kemarin, kita masuk di RS Bahteramas periksa, ternyata hidrosefalus. Dokter sarankan urus BPJS, baru dirujuk ke makassar,” ungkap Ningsih.
Namun, meski dokter menyarankan buah hatinya itu segera dibawa ke Kota Makkasar untuk mendapatkan perawatan memadai di RS dengan fasilitas yang lengkap, keinginan itu hanya tinggal harapan.
Sebab, Ningsih mengaku tidak memiliki uang yang cukup untuk menanggung seluruh beban biaya yang dibutuhkan dalam perawatan putrinya di rumah sakit di Kota Makkasar.
Meski demikian, kata Ningsih, dirinya tidak ingin berputus asa, karena ada harapan dan keyakinan besar jika putrinya itu kelak bisa mendapatkan perawatan di RS di Kota Makkasar.
Untuk mewujudkan hal itu, Ningsih yang mengaku telah berpisah dengan suaminya ini, bekerja setiap hari hingga menjelang subuh di warung sari laut disalah satu tempat di Kota Kendari.
Dari pekerjaan yang dijalaninya ini, dirinya menyisihkan sebagian untuk kebutuhan sehari-hari dan sebagian untuk ditabung, guna memenuhi kecukupan biaya perawatan anaknya.
“Jadi kalo saya kerja itu, saya bawa juga anakku. Alhamdulillah bos ku dia tidak marah ji, malahan dia bikinkan tempat tidur untuk anakku,” terang Ningsih.
Diujung telpon, Ningsih juga mengaku berharap jika ada dermawan yang mau membantu dirinya untuk meringankan biaya operasi anaknya itu. “Kalau memang ada orang lain yang mau bantu ya Alhamdulillah,” pungkasnya.
Kabar tentang kondisi Ningsi Sarmila ini sendiri bermula dari unggahan seorang pengguna media sosial FB, yang menceritakan tentang kondisi putri Ningsi Sarmila yang menderita hidrosefalus.
Sejak diungggah, Selasa 1 Desember 2020, unggahan tersebut telah mendapatkan 245 komentar dan telah teruskan oleh 1300 pengguna media sosial facebook.
Bagi para dermawan yang ingin memberikan donasinya untuk membantu meringankan beban biaya operasi anaknya dapat mengirimkan melalui rekening BPD 25902010000458 atas nama Ningsi Sarmila.