Reporter: Muh Ardiansyah R
Editor: La Ode Adnan Irham
KENDARI – Kota Kendari menjadi juara umum dalam Festival Seni Qasidah Berskala Besar II (FSDBB-II), tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kegiatan itu resmi ditutup di pelataran Eks MTQ, Senin (3/12/2019).
Kota Kendari mendapatkan empat emas, tiga perak dan dua perunggu. Kota Lulo meraih total 71 poin.
Dari beberapa lomba lain, Kabupaten Muna mendapatkan juara 1 pawai Ta’aruf, dengan poin 1.146. Kemudian juara 2 Kabupaten Bombana dengan 1.140 poin. Terakhir juara 3 dari Kabupaten Kolaka Utara dengan poin 1.100.
Ketua DPW LASQI Sultra, Agista Ariyani Ali Mazi mengatakan, peningkatan bakat menjadi tugas LASQI Kabupaten dan Kota di Sultra, agar prestasi yang ada makin hari makin meningkat.
“Terimakasih atas partisipasi semua peserta lomba baik dewan juri dan semua pihak sehingga lomba ini dapat berjalan dengan sesuai harapan kita semua,” ucapnya.
Agista melihat, banyak bakat-bakat di Sultra. Bakat itu katanya, harus terus dilatih agar bisa mengharumkan nama daerah hingga ke tingkat nasional.
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir berharap generasi muda lebih termotivasi untuk syiar Islam. Apalagi katanya, banyak anak muda ikut terlibat selama kegiatan.
Baca Juga :
- Pj Bupati Sebut Kunker Presiden ke Konawe Berbuah Apresiasi Berupa Pemberian Sejumlah Program Baru
- Disdukcapil Kendari Imbau Warga yang Berurusan Langsung ke Kantor
- Ingin Sampaikan Keluhan ke Presiden Secara Langsung, Seorang Warga Nekat Terobos Barisan Pengamanan. Ini Hasil Penelusuran Sekda Sultra
- Pj Bupati Konawe Sesalkan Pria Yang Mendekati Presiden dari Belakang Saat Wawancara Tidak Mau Koordinasi Pemkab Konawe
- Pj Bupati Harmin Ramba Jelaskan Pria di Konawe yang Menghampiri Presiden RI Hanya Untuk Menyampaikan Aspirasi
- Balitbang Buton Undang Empat Pemateri dari Kementerian Saat Lokakarya Nasional Aspal Buton
“Juara Umum yang didapatkan membanggakan dan tidak mengecewakan, semoga Seni Qasidah ini dapat kita tampilkan di tingkat nasional kedepan,” ujar Sulkarnain.
Di tempat yang sama Gubernur Sultra, Ali Mazi menjelaskan, Festival seni qasidah merupakan implementasi program prioritas Sultra Beriman dan berbudaya.
<pKegiatan itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembinaan seni berkelanjutan kedepannya.
Lanjutnya, Festival seni qasidah boleh saja selesai dilaksanakan, akan tetapi pembinaan seni budaya islam, khususnya seni qasidah harus tetap berjalan dan tidak boleh berhenti begitu saja.
“Saya meminta kepada lasqi selaku lembaga pembina teknis pengembangan seni qasidah baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, teruslah berkreasi dan berinovasi,” harapnya.