Kendari

Kerennya Bank Sampah Bumi Mepokoaso, Ubah Sampah Jadi Rupiah

638
Penggagas Kreatif mengubah Bank Sampah menjadi pundi-pundi Rupiah.

Redaksi

KENDARI – Sampah memang menjadi masalah yang ditemukan disekitar kita, yang seakan tidak ada habisnya, hanya menumpuk tidak terurus di tong sampah.

Namun di Kabupaten Konawe, lewat Bank Sampah Bumi Mepokoaso, timbunan sampah yang menumpuk di sejumlah tempat bisa diubah menjadi pundi-pundi rupiah.

Gagasan kreatif tersebut diinisiasi pegiat sosial dari LIRA Konawe, Aswan yang berinisiatif mengambil nilai manfaat dari sampah yang dibuang warga di daerah tesebut.

Aswan menjelaskan, saat digagas program bank sampah ini tidak terlalu mendapat sambutan warga, karena masih menganggap sampah sebagai sesuatu yang tidak bernilai.

“Awalnya respon masyarakat tidak terlalu bagus karena mereka menilai sampah adalah urusan dangkal dan sepele yang tidak perlu ditanggapi serius,” kata Aswan.

Meski demikian, dirinya tidak patah semangat, dan terus berusaha mengembangkan komunitas bank sampah, sebagaimana yang dipelajarinya dari tayangan youtube.

“Saya melihat tayangan youtobe bagaimana aktifitas suatu komunitas dalam membangun bank sampah,” terangnya.

Gagasan sebagaimana tayangan youtube yang ditontonnya itu pun secara perlahan diusulkan kepada warga desa melalui diskusi dan tatap muka secara intensif.

“Alhamdulillah warga merespon, setelah digodog matang maka lahirlah bank sampah bumi mepokoaso sebagai percontohan di Desa Lahotutu, Kecamatan Pondidaha,” terangnya.

Menurutnya, konsep bank sampah yang dilakukan bersama warga desa itu, yakni warga akan datang membawa sampahnya yang telah dipilah dari rumah sesuai jenis sampahnya.

Setelah itu, pengelola bank sampah akan menimbang dan warga akan mendapatkan slip setor dari pengelola yang sudah diisi jenis sampah, beratnya dan dan harga rupiahnya.

Warga selanjutnya akan diarahkan ke pengelola yang mencatat buku besar atau buku induk untuk dimasukan data sampahnya sesuai yang tertera di slip penyetoran.

Setelah itu, warga menuju teler untuk diterbitkan buku tabungan yang sudah berisi saldo rupiah sesuai jenis dan berat sampahnya, dan proses terakhir warga bisa membawa pulang buku tabungan berisi saldo.

“Disini ada aturan yang diterapkan, warga hanya bisa menarik dana setiap tiga bulan sekali, agar dana yang terkumpul lebih banyak sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan produktif,” paparnya.

Dirinya berharap, bank sampah bumi mepokoaso bisa dikembangkan dibeberapa wilayah di Kabupaten Konawe, sebagai salah satu solusi penaganan sampah dimasa depan.

“Dengan program ini, lingkungan akan menjadi bersih dan sampah menjadi berkah karena sudah punya nilai manfaat, dan aspek sosialnya ada rasa kebersamaan antara warga,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version