FEATUREDKendariPOLITIK

Koordinator CBA Diduga Lakukan Percobaan Pemerasan Terhadap Refly Harun

600
×

Koordinator CBA Diduga Lakukan Percobaan Pemerasan Terhadap Refly Harun

Sebarkan artikel ini

KENDARI – Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi  diduga pernah melakukan percobaan pemerasan terhadap Komisaris Jasa Marga Refly Harun, praktek serupa diduga akan dimanfaatkan oleh Ucok untuk memperkeruh suasana Pilgub Sultra 2018, dengan menyerang salah satu kandidat.

Menurut juru bicara media Center Ali Mazi-Lukman Abunawas (AMAN CENTER) Sahrul, modus pemerasan tersebut dilakukan Ucok, dengan cara merilis berita miring seolah-olah hasil investigasi lembaganya kepada awak media.

“Misalnya, mempersoalkan gaji Refly Harun sebagai komisaris perusahaan pelat merah yang dinilainya sangat tinggi,” beber Sahrul via pesan WhatsAppnya kepada Mediakendari.com, Selasa (05/06/2018/) di Kendari.

“Jadi, setelah di muat oleh media, Ucok mencoba menemui Refly dengan meminta sejumlah uang agar berhenti mempersoalkan pendapatan Refly,” sambungnya.

Ternyata,  percobaan pemerasaan juga tidak hanya dilakukan sama Refly, tapi juga sejumlah pejabat lain seperti, Tito Karnafian yang mempersoalkan rekeningnya beberapa waktu lalu.

Sahrul menambahkan,  dalam kesempatan lain juga, Ucok pernah mempersoalkan proyek pengadaan kelambu Kementerian Kesehatan dan PT. BMI sebagai pemenang tender.

kan tetapi sejumlah hasil investigasi CBA ini kata Sahrul tidak dikawal sampai tuntas.

Hal ini mengisyaratkan bahwa Ucok telah menggadaikan hasil investigasinya dengan sejumlah uang.

“Dia (Ucok, red) dipecat di FITRA gara-gara suka injak kaki pejabat. Mengangkat sejumlah kasus tapi setelah ada uang tutup mulut langsung diam,” bebernya Sahrul.

Kata Sahrul, saat ini Ucok mulai manuver di Pilgub Sultra dengan membuat pernyataan yang menyudutkan Ali Mazi-Lukman Abunawas yang saat ini sedang menghadapi persiapan pemilihan.

Arul (sapaan akrab Sahrul)  menduga pernyantaan Ucok merupakan pesanan dari pasangan calon atau tim lain untuk melemahkan paslon Ali Mazi-Lukman.

“Cara-cara seperti ini lanjutnya merupakan cara lama yang merusaki sistem demokrasi karena kerap menyebar fitnah serta melakukan pembohongan publik,” Terangnya.

“Masyarakat Sultra perlu tahu latar belakang Ucok ini. Makelar kasus, aktivis bodrex yang merusak tatanan demokrasi,” Ucap Sahrul.

Ia mengaku kenal betul dengan sosok Ucok ini.

Sahrul menyebutkan,  Ucok merupakan salah satu aktivis FITRA yang cukup kritis tapi belakangan ditengarai menggadaikan hasil investigasinya dengan bandrol rupiah.

Ia didepak dari FITRA karena ketahuan melakukan dugaan pemerasan atau mengambil manfaat terhadap kerja-kerja investigasi atas nama lembaga.

“Jadi, apapun yang dia bicarakan termasuk pernyataanya soal Ali Mazi-Lukman tidak lebih dari sekedar manuver politik untuk mendapatkan keuntungan pribadi,” tukas Sahrul.


Reporter : Rahmat R
Editor : Hendriansyah

You cannot copy content of this page