KENDARI, MEDIAKENDARI.COM–Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Direktorat Jenderal (Dirjen) Pencatatan Sipil dan Kependudukan telah meluncurkan inovasi baru yaitu Kartu Tanda Penduduk (KTP) secara digital.
Hal ini membuat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kendari terus berupaya untuk menyosialisasikan pergantian KTP berbasi digital yang disebut Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Kendari, Iswanto, S.Sos., M.Si menyebutkan, sekitar 4 ribu warga telah mengintegrasikan E-KTP menjadi KTP Digital.
“Ini jangan dianggap hal remeh, ini adalah wajib untuk seluruh warga Indonesia tanpa terkecuali di Kota Kendari, karena akan menggantikan posisi E-KTP, dan pasti seluruh pengurusan akan memakai KTP Digital” tegasnya.
Di minggu ke-2 bulan Juni, pihaknya akan merencanakan untuk melaunching secara resmi Mal Pelayanan Publik berbasis online, dimana seluruh pengurusan wajib menggunakan KTP Digital, khususnya di 2 layanan yaitu, Capil dan Kesehatan.
“Jadi jika belum ada KTP digital tidak akan kami layani, jadi kami imbau dulu untuk proses pembuatan KTP digital” tambahnya.
Alasan konkrit peralihan E-KTP menjadi Digital ini tentu melihat perkembangan teknologi yang terus berkembang secara pesat, efisiensi segala aspek sangat berpengaruh dengan hadirnya KTP digital ini.
“Memudahkan segala pengurusan tanpa harus berkunjung ke kantor, tidak ada keluhan KTP yang rusak, hilang, memudar, dan jika hp hilang bisa login dengan akun yang sama di hp baru dan otomatis kembali terdeteksi” jelas Iswanto.
Dengan peralihan ini juga, Iswanto mengaku pengeluaran negara bisa hemat hingga triliun rupiah pertahunnya, mengingat blangko yang dicetak hingga ratusan juta orang di setiap tahunnya, tentu dengan berbagai alasan hingga pembuatan yang baru.
Iswanto menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan dalam kampanye pembuatan KTP Digital dimulai dari seluruh pegawai yang ada di kantor Wali Kota Kendari.
“Jadi selesai apel pagi, sasarannya seluruh pegawai kita anjurkan untuk membuat KTP digital, sedangkan OPD yang berkantor di luar akan kami kunjungi untuk sosialisasi hal ini” ucap Iswanto, Senin (5/6).
Selain itu, untuk setiap OPD daerah pihaknya terus mengkampanyekan agar mengimbau warga setempat dalam hal pembuatan KTP digital secara berkala.
Dengan target 30-40 ribu orang akan mengintegrasikan E-KTP nya dalam kurun waktu hingga 2024 mendatang.
“Tapi ada pengecualian untuk para lansia yang sudah tidak memakai android, biasanya kan mereka hanya memakai hp sekedarnya bahkan ada yang tidak mempunyai hp, ini kami beri keringanan” pungkasnya.
Namun, jika merujuk dengan canggihnya teknologi saat ini, pihaknya melakukan penelitian dan hasilnya sangat minim warga yang tidak menggunakan smartphone di era digital ini.
“Sejauh ini tidak ada keluhan dalam pembuatan karena kami mendampingi disetiap prosesnya. Untuk yang baru akan memiliki KTP tetap akan merekam secara awal sebagai data kami, tapi tidak menerima lagi KTP secara fisik namun berbasis digital” tutupnya.
Reporter: Nur Anisah