KENDARI – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal mengusulkan kuota kebutuhan Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Selasa (22/05/2018) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
Kepala BKD Sultra, Nur Endang Abbas pengusulan kuota tersebut berdasarkan jumlah pensiunan ASN yang di Sultra.
“Pemprov Sultra misalnya ada 412 orang pensiunan, yang akan diusulkan itu 160 orang. 100 untuk berbagai macam jabatan lingkup Provinsi Sultra, sedangkan 60 jabatan untuk yang memiliki kemampuan khusus dan langkah bagi 35 hingga 40 tahun,” bebernya saat ditemui di Kantor Gubernur Sultra, Senin (21/05/2018).
Kata dia, khusus Daerah Otonomi Baru (DOB), pengusulan kuota CPNS tidak harus berdasarkan Batas Usia Pensiun (BUP), tetapi kemungkinannya bisa berdasarkan presentasi antara jumlah penduduk dan pegawai di daerah itu.
“Itu yang disampaikan KemenPAN-RB dan kami sepakati itu,” jelas Endang.
Ia juga menyebutkan, belum ada jumlah kuota CPNS yang pasti, karena pemerintah kabupaten/kota masih ada yang belum mengetahui jika saat ini penerimaan CPNS berdasarkan BUP.
“Pemahaman dari kabupaten/kota bahwa berdasarkan formasi yang lama. Kalau berdasarkan formasi itu, provinsi sampai 700 hingga 800, kalau daerah 1000 sampai 2000 orang,” kata Endang.
“Padahal saat ini sudah berdasarkan BUP itu, jadi semuanya berubah, bayangkan saja di daerah ada yang hanya 22 orang pensiun tapi yang diusulkan 500 orang,” sambungnya.
Endang membeberkan, soal pengusulan CPNS untuk daerah akan dilihat seberapa besar kontribusi seorang ASN dalam mendukung rencana pembangunan prioritas daerah seperti perkembangan wisata di Wakatobi.
“Misalnya Wakatobi, ada nda usulan CPNS di bidang pariwisata yang termasuk percepatan infrastruktur atau pendidikan, dilihat berapa persen yang diusulkan,” imbuhnya.
Sehingga pengusulan itu tidak semata-mata diusulkan saja namun ada perhitungan kuota dan kebutuhan yang diperlukan.
“Jadi, tidak hanya sekedar pesanan untuk buka formasi. Kami beri kabupaten/kota sampe besok pukul 15.00 Wita memberikan data kuotanya. Pukul 17.00 kami sudah bawa ke KemenPAN-RB, dan Rabu 23 Mei 2018 pagi sudah di presentasikan di KemenPAN-RB. Insha Allah akhir bulan Mei ini sudah keluar nanti,” tutupnya.
