BREAKING NEWSPROV SULTRA

Laju Inflasi Sultra Masih di Bawah Rerata Nasional

509
×

Laju Inflasi Sultra Masih di Bawah Rerata Nasional

Sebarkan artikel ini

KENDARI, Mediakendari.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perkembangan laju inflasi di Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin 03 Juni 2024.

Hasilnya, angka inflasi Sultra _year on year_ berada pada angka 2.57% atau tercatat dibawah nasional dengan nilai inflasi yakni sebesar 2,84%. Jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah, Provinsi Sultra berada pada peringkat ke-10 dari 38 Provinsi di seluruh Indonesia.

Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto mengungkapkan data komoditas penyumbang inflasi _year on year_ di Sultra yakni beras sebesar 0.53%, sigaret kretek mesin sebesar 0.47%, emas perhiasan sebesar 0.19%.

“Terdapat 3 (tiga) komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras, sigaret kretek mesin, dan emas perhiasan. Sedangkan untuk peredam laju inflasi yakni ikan kembung, ikan layang, dan ikan bandeng/bolu,” ungkapnya.

Andap juga mengatakan bahwa inflasi _year on year_ di Provinsi Sultra maupun 4 (empat) Kabupaten/Kota yang dihitung inflasinya masih dalam rentang terkendali yakni antara 1.5% hingga 3.5%.

Selanjutnya, untuk angka inflasi bulanan (_MoM_) Sultra juga mengalami inflasi sebesar 0.10%, dengan komoditas utama penyebab inflasi yakni kangkung dan bayam sebesar 0.11%, serta terong dengan andil inflasi sebesar 0.08%.

“Berdasarkan historis, dinamika perkembangan harga pasca Hari Raya Idul Fitri selama 4 (empat) tahun terakhir, Sultra selalu mengalami inflasi. Tetapi angka inflasi kita, Alhamdulillah relatif stabil dan terkendali. Meskipun beberapa komoditas sebabkan inflasi seperti kangkung, bayam, dan terong, tetapi terdapat 3 (tiga) komoditas yang mampu meredam laju inflasi _month to month_ yakni beras, angkutan udara dan telur ayam ras,” katanya.

Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Andap menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kinerja TPID dan stakeholder terkait, serta berpesan untuk terus melalukan upaya pengendalian inflasi melalui strategi 4K, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi.(red)

You cannot copy content of this page