Reporter: Erlin
UNAAHA – Lembaga Adat Tolaki (LAT) dari tujuh daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) hadiri Musyawarah Adat Pusat (Musdatpus) ke-IV tahun 2020 yang digelar Dewan Pengurus Pusat (DPP) Lembaga Adat Tolaki (LAT) Sultra di Kabupaten Konawe.
LAT tujuh daerah yang hadir yakni Konawe, Kota Kendari, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Kolaka, Kolaka Utara, dan Kolaka Timur.
Musdatpus diawali upacara adat Sara Mbedulu yang bermakna untuk memulai acara, yang diterima Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas di rumah adat Tolaki di Makam Lakidende, Kamis, (13/2/2020).
Dalam sambuntannya, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas, menjelaskan soal tema Musdatpus yakni Inae Konasara Ieto Pinesara, Inae Liasara Ieto Pinelasara.
Arti dari tema tersebut yakni barang siapa yang menghargai adat istiadat maka dia yang akan dimuliakan, namun barang siapa yang tidak menghargai adat istiadat, maka dia yang akan mendapat kutukan dari Allah, atau tidak akan di hargai.
“Ini adalah simbol yang mempersatukan masyarakat tolaki Begitu juga Kalosara yang merupakan simbul untuk berkumpul mempersatukan kita,” ungkap Lukman.
Lukman juga menjelaskan Kalosara adalah lambang pemersatu dan perdamaian yang sangat sakral dalam kehidupan Suku Tolaki, yang tiga simbol yang berkaitan, yakni pertama adalah Agama, kedua Pemerintahan dan ketiga adat istiadat dan tradisi budaya.
“Makna dari simbol pertama, kita jangan lupa dengan agama sebab manusia yang utuh adalah mereka yang menjalankan perintah Allah SWT, kemudian pemerintah yang baik dalam menjalankan tugas dan amanah dan ketiga adat istiadat dan tradisi budaya, kebiasaan-kebiasaan kita serta budaya kita untuk tetap dilestarikan,” terangnya.
Mengakhiri sambutanya Lukman, menghimbau kepada pemerintah dalam mempersatukan pedoman suku Tolaki agar membantu menganggarkan serta membuatkan Perda yang dapat mengikat.”Selain Pemerintah saya juga mengajak kepada anak-anak muda untuk membantu budaya tolaki,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP LAT Sultra, Mashur Masie Abunawas, dalam sambutannya mengatakan, Musdatpus yang diselenggarakan ini bertujuan untuk menyatukan masyarakat tolaki.
“Bahasa tolaki sudah jarang digunakan baik itu didalam rumah maupun diluar. Oleh sebab itu dalam kegiatan ini ia meminta kepada semua pengurus LAT membantu memasyarakatkan,” ungkapnya.
Ia berharap bahasa tolaki bisa lebih dilestatarikan di dunia pendidikan. Agar LAT di Sultra lebih memasyarakatkan. “Kalau perlu kita adakan festival budaya tolaki di sekolah untuk melestarikan bahasa kita. Festival seperti mombesara tarian lulo umoarah dan lainnya,” terangnya
Selain itu Pria yang akrab disapa MMA ini, juga meminta kepada pemerintah setempat untuk menyediakan anggaran dan juga meminta para ketua LAT di daerah untuk membuat rumah Adat.
Untuk diketahui Turut hadir dalam Musdatpus LAT Sultra ini, Bupati Konut Ruksamin, Bupati Koltim, Tony Herbiansyah, Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara, Ketua DPRD Konsel, Sekda Kolaka dan para ketua Lembaga Adat se-Sultra para tokoh paguyuban Sul-Sel.