Kendari

Lembaga TAWON Rencana Gelar Deklarasi Jelang Akhir Tahun

1874
Pengurus Lembaga TAWON. (Rahmat R)

Reporter : Rahmat R.

KENDARI – Lembaga Tamalaki Wonua Ndoolaki (TAWON) rencana bakal menggelar deklarasi serta pengukuhan pada tanggal 27 Desember 2020 mendatang atau menjelang akhir tahun ini.

Acara ini akan dilaksanakan di Hotel Claro dengan alternatif di lapangan terbuka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Dalam acara ini pula rencana pengukuhan tersebut akan diundang tokoh-tokoh masyarakat dan berbagai elemen kelembagaan.

Idultryawan selaku Humas Lembaga TAWOM ini mengatakan tujuan dideklarasikannya TAWON yaitu untuk mengukuhkan sekaligus mengesahkan dalam prespektif hukum dan dalam prespektif administrasi pemerintahan

“Lemaga kami ini telah terdaftar di Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) ,notaris di saksikan oleh semua perangkat yang terkait. Tujuan dibentuknya yaitu tidak lebih dari bentuk semangat pepokoasoa (Persatuan) yang lahir dari “tujuh dewan pendiri” dan telah diambil keputusan di angkatnya kakanda Ahmad Baso sebagai ketua umum,” kata Idultryawan dikonfirmasi Senin 07 Desember 2020.

Ia menyebut, dalam pelaksanaan deklarasi nanti rencananya semua perangkat organisasi kedaerahan yang sifatnya budaya maupun akademisi kami akan undang Tamalaki Sultra, Tamalaki Wonua Mekongga, Karadano Tolaki, Banderano Tolaki, Anandolaki Mepokoaso akan hadir.

“Kami juga mengundanga saudara kami dari masyarakat Muna, Buton, Mornene, Wawonii, pokoknya insyallah kami akan undang,” terang dia.

Ia menjelaskan, adapun seni budaya yang akan ditampilkan adalah Tarian Mondotambe dan Umoara. “tinggal teknisnya nanti kami beserta seluruh pengurus akan memastikan tarian apa yang akan kami tampilkan pada saat kegiatan deklarasi nantinya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum TAWON, Ahmad Baso juga mengharapkan dengan berdirinya organisasi ini menunjukan jati dirinya yang sesungguhnya. Tamalaki Wonua Ndoolaki melihat dari sejarah, Tamalaki itu tidak punya singkatan karena Tamalaki adalah prajurit tangguh yang pada saat itu berdiri sebuah Kerajaan Konawe dan Kerajaan Mekongga, di dalam suatu kerajaan itu terbentuklah pasukan Tamalaki.

“Kenapa harus Wonua karena artinya adalah perkampungan dan Ndoolaki atau kampungnya Tolaki. Jadi arti dari sebuah Tamalaki Wonua Ndoolaki adalah kampung Tolaki atau prajurit tangguh dikampung Tolaki. Kami akan lebih eksis dan kami akan lebih menjaga Marwah adat istiadat suku Tolaki itu sendiri, yang tanpa didalamnya disusupi kepentingan politik, ataupun kepentingan yang tidak dilandasi oleh prinsip Pepokoaso’a,” katanya.

Ia menambahkan pihaknya akan lebih bergerak dibidang Kebudayaan, Pemberdayaan, dimana bidang pemberdayaan ini di Sulawesi Tenggara (Sultra) terkhusus di daratan Konawe secara menyeluruh akan banyak berinvestasi sosial dengan adanya pertambangan.

“Kemungkinan kedepan kita akan bermitra, kami juga akan menawarkan sebuah kemampuan atau keahlian yang kami miliki, terkhusus di Ormas Tamalaki Wonua Ndoolaki akan bersinergi kepada ke Pemerintah ,TNI ,Polri dan di semua bidang. Mari kita junjung budaya yang beradap di Sultra ini dan menjaga ke Bhineka Tunggal Ika- an kita semua,” tandas Ahmad Baso. (3).

You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version