Redaksi
Takalar – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 25 Juni 2021 di Takalar, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Kegiatan yang diadakan secara gratis ini menghadirkan 508 peserta.
Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari praktisi komunikasi Victoria Ngantung, praktisi IT sekaligus akademisi Erfan Hasmin, narablog Ayu Indah, dan Novi Kurnia dari Japelidi. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Arin Swandari selaku penulis. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.
Pemateri pertama adalah Novi Kurnia yang menyampaikan tema “Digital Safety: Yuk, Aman Digital dan Lawan Hoaks”. Ia mengatakan, salah satu konsekuensi banjirnya informasi digital adalah tersebarnya hoaks dengan mudah. Untuk melawannya kita perlu meningkatkan kompetensi analisis, verifikasi, evaluasi, partisipasi, dan kolaborasi dalam menerima, menyaring, mengolah, serta menyebarkan informasi. “Hal yang tidak kalah penting adalah menguasai kemampuan dalam proteksi gawai, proteksi identitas digital, waspada penipuan digital, memahami rekam jejak digital, serta keamanan digital bagi anak,” imbuhnya.
Berikutnya, Ayu Indah membawakan tema tentang “Digital Culture: Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, kebebasan berpendapat dijamin oleh konstitusi hingga konvensi internasional selama itu dilakukan dengan bertanggung jawab dan tidak melanggar kebebasan serta hak orang lain. “Ada batasan berupa norma umum maupun hukum yang berlaku untuk mengatur kebebasan kita agar tidak saling berbenturan dengan kepentingan orang lain atau masyarakat umum,” kata Ayu.
Sebagai pemateri ketiga, Victoria Ngantung, mengusung tema “Digital Skill: Informasi, Identitas dan Jejak Digital di Media Sosial”. Dalam pandangannya, media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Untuk mendapatkan manfaatnya, kita harus cakap dalam beraktivitas di media sosial. “Tingkatkan keamanan pribadi dan bangun rekam jejak yang baik,” pesan Victoria.
Adapun Erfan Hasmin, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan materi “Digital Ethics: Mengenal dan Menangkal Hoaks”. Ia menegaskan bahwa elemen penting untuk mewaspadai dan menangkal hoaks adalah dengan edukasi. “Kita harus mampu mengenali hoaks itu sendiri, dampaknya, hingga bagaimana cara menangkalnya. Perangi hoaks dari lingkungan terdekat,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Terlihat antusiame dari para peserta yang mengirimkan banyak pertanyaan kepada para narasumber. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.
Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.