KENDARI – Proyek Jembatan Bahtramas sangat mendukung sebagai sarana perputaran ekonomi apalagi nantinya pembangunan akan bergeser ke wilayah Bungku Toko, namun Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kecamatan Kendari sendiri sangat menyayangkan dengan kondisi jalan yang rusak khususnya di Kota Lama, Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pejabat Ketua Asosiasi LPH Kecamatan Kendari, Budi Utomo mengatakan, pihaknya mendukung pembangunan Jembatan Bahtramas sebagai sarana perputaran ekonomi, namun dalam proses pembangunan tersebut juga harus dipikirkan pengguna jalan yang berada di Kota Lama.
“Mereka harus memikirkan kenyamanan pengguna jalan khususnya Kota Lama,” ucapnya kepada Mediakendari.com, Senin (27/08/2018).
Lanjutnya, sebagian masyarakat bilang bahwa Kota Lama sebagai Kota Mati karena banyaknya jalan rusak disebabkan oleh kendaraan berat yang selalu melewatinya seperti mobil pertamina, semen curah, aspal curah, dan truk yang memuat material, serta mobil kontener yang keluar masuk ambil barang.
“Bukan hanya jalanannya yang rusak tetapi membuat lingkungan menjadi berdebu juga,” lanjutnya.
bahkan dibeskem karyawan tersebut, ketika kendaraan roda empat melewatinya itu sangat sulit apalagi kendaraan roda dua.
Pada musim hujan kemarin, kata dia, jalan yang berlobang itu dibiarkan begitu saja.
“Saran kami sebagai masyarakat Kecamatan Kendari yang selalu melewati jalur tersebut, ketika pihak perusahaan memiliki sisa-sisa semen atau material agar digunakan untuk menimbun jalan yang rusak supaya masyarakat nyaman berkendara saat melewatinya walaupun sifatnya sementara,” terangnya.(a)
