KendariNEWS

M Ali Asyhar Jabat Pimpinan BPK Sultra, Ini Harapan Gubernur

609
×

M Ali Asyhar Jabat Pimpinan BPK Sultra, Ini Harapan Gubernur

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra, Ali Mazi saat memberikan ucapan selamat. Senin 24 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Reporter : Taswin Tahang / Editor: La Ode Adnan Irham

KENDARI – M Ali Asyhar dipilih menggantikan Ir Hermanto sebagai Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal itu terlihat dalam seremonial serah terima jabatan di salah satu hotel di Kendari, Senin 24 Februari 2020.

Gubernur Sultra, Ali Mazi berharap Ali Asyhar menjalankan tugas dengan amanah, baik sesuai fungsi dan tanggung jawabnya.

“Pergantian pimpinan merupakan suatu hal yang lazim, karena merupakan salah satu upaya penyelenggaraan dan keseimbangan sesuai tujuan organisasi itu sendiri,” ungkapnya.

Dalam Kesempatan yang sama Anggota VI BPK RI, Harry Azhar Azis berharap Ali Asyhar segera berkoordinasi dengan Gubernur Sultra, dalam menjalankan tugas kedepanya, sehingga dapat menimbulkan prestasi yang sangat baik.

“Kalau bapak Hermanto telah membawa hasil sampai mencapai 94 persen penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), maka nanti Pak Ali saya akan ukur kalau bisa 100 persen di Sultra,” pungkasnya.

Foto bersama usai kegiatan Sertijab Kepala Perwakilan BPK Sultra. Senin 24 Februari 2020 Foto : MEDIAKENDARI.com/Taswin Tahang./a

Kepala Pimpinan BPK Sultra yang baru juga diharapkan memperhatikan masyarakat miskin yang perlu mendapatkan bantuan. Agar pemberian anggaran nantinya benar-benar diberikan kepada masyarakat miskin.

“Orang-orang miskin alamiah itulah yang layak masuk dalam anggaran, tolong ada pemeriksaan ulang nanti ini kepala BPK yang baru,” perintahnya.

Kata Harry Azhar Azis, faktor kemiskinan dibagi atas dua yaitu kemiskinan karena menggangur dan kemiskinan alamiah. Kebanyakan kemiskinan di Indonesia karena pengangguran.

“Angka kemiskinan ini umumnya disebakan oleh pengangguran, hampir 90 persen orang miskin karna nganggur, sedangkan 10 persennya orang miskin alamiah,” jelasnya.

Untuk diketahui masyarakat miskin alamiah tersebut terdiri dari anak-anak yatim piatu, para fakir miskin, orang-orang tua, serta janda-janda tua. (A)

You cannot copy content of this page