Reporter : Betirudin
Editor : Indah
KENDARI – Ketua DPRD Sultra, Abdurrahman Shaleh mengeluarkan kekesalannya saat rapat virtual dengan Gubernur Sultra, Ali Mazi bersama Forum Komunikasi perangkat daerah (Forkopimda), Rabu, 17 Juni 2020.
Dalam video yang berdurasi 1 jam 13 menit itu, Abdurrahman Shaleh mengeluarkan ekspresi kemarahannya, karena ia merasa tanggung jawabnya untuk rakyat tidak ada, apabila para Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina, nantinya akan diloloskan masuk di Sultra.
“Dimana rasa tanggung jawab saya, ikhtiar dan jihad saya untuk masyarakat Sultra. Saya tidak mau kita menjadi debu, saya tidak mau rakyat terpinggirkan hanya karena investasi. Saya tidak ingin terjadi lagi di Sultra,” katanya.
Pada rapat tersebut, pria yang akrab disapa ARS itu, meminta agar penolakannya dilaporkan kepada Presiden RI, Joko Widodo. Katanya, agar pemerintah pusat bisa turun ke Sultra.
“Saya tidak anti dengan investasi, akan tetapi mereka masuk dengan mengikuti aturan yang ada. Karena ada kecenderungan, 49 TKA yang sebelumnya masuk di Sultra, menggunakan visa 211 yakni visa kunjungan, seminar dan non komersial. Tapi kenyataannya, mereka jadi buruh kasar di salah satu perusahaan di Sultra ini,” jelasnya.
Di kesempatan itu juga, ARS meminta agar, tenaga kerja lokal diberdayakan.
“Saya tidak anti investasi. Tapi lakukan syarat-syarat, ketentuan dan mekanisme yang ada, tentang hak kunjungan mereka. Baru setelah itu mereka masuk,” tandasnya.