MUNA – Keluhan warga Empang, lingkungan III Kelurahan Raha I Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna yang selalu menjadi langganan banjir musiman selama delapan tahun akhirnya pun terjawab. Hal itu karena dibangunnya drainase (saluran air) pembuangan hingga menembus laut.
Terobosan tersebut berkat inovasi Lurah Raha I, LM Ichsan Risadi setelah menyerap aspirasi warganya yang kemudian ditindaklanjuti dengan mengalokasikan dana kelurahan (DK) tahap I senilai Rp 300 juta.
Ada yang menarik dari pembangunan drainase tersebut, pasalnya dalam rencana anggaran biaya (RAB) untuk anggaran Rp 300 juta sebenarnya hanya memiliki volume panjang 180 meter namun fakta dilapangan saat ini yang sementara dikerjakan akan mencapai 260 meter dengan lebar 1 meter serta kedalaman/tinggi 80 cm bertujuan agar panjang drainase pembuangan dapat menembus sampai ke laut.
Hal itu pun dibenarkan Laode Ashadi selaku konsultan kegiatan. kata dia, jika memakai perhitungan proyek untuk estimasi anggaran dengan volume panjang 260 meter keatas bisa menelan anggaran sampai Rp 700 juta-1 miliar.
Kendati demikian untuk dapat memenuhi target volume, lanjut Ashadi, maka anggaran harus ditaktisi dengan cara memberdayakan warga sekitar serta pembelanjaan item item material yang dianggap tidak penting semua diahlikan untuk menambah volume pekerjaan.
“Warga tetap dibayar upahnya tetapi dikurangi begitu juga item material sebagian dialihkan untuk bisa mencapai target volume, bagusnya warga disini ikut membantu memudahkan pekerjaan karena kalau pakai perhitungan proyek tidak akan mencukupi,” terang Ashadi yang biasa disapa Toni saat ditemui dilokasi, Rabu 17 November 2021.
Sementara itu pemuda setempat, Ronald mengatakan jika sebelumnya warga telah kewalahan melakukan komunikasi dengan pemilik tanah yang saat itu sempat menolak mewakafkan sebagian lahannya untuk dijadikan jalur pembuatan drainase.
Namun setelah melalui pendekatan komunikasi yang dibangun Lurah Raha I bersama pemilik lahan sehingga pekerjaan drainase pembuangan yang menuju ke laut akhirnya dapat teralisasi.
“Mewakili keluarga dan warga disini (lingkungan III) tentunya sangat bersyukur karena pembangunan drainase bisa dikerjakan untuk menanggulangi banjir kiriman yang sudah bertahun tahun kami alami setiap musim hujan,” ucapnya.
Ronald mengaku mayoritas warga empang menjadi langganan banjir kiriman selama delapan tahun terakhir dampak aliran air hujan dari drainase Kelurahan tetangga yang berada diatas ketinggian yang mengalir ke lingkungan III yang lebih rendah.
Sehingga lanjut Ronald, setiap musim hujan tiba debit air besar yang datang dari ketinggian tidak dapat ditampung bangunan drainase yang ada dilingkungan III, ditambah tidak adanya drainase pembuangan akhir berakibat air akhirnya meluap dan langsung menggenangi rumah rumah warga.
“Sebelum dibangunnya drainase pembuangan ke laut, mau hujan deras atau tidak hanya dalam waktu 10-15 menit air sudah meluap lagi dan menggenangi rumah warga dan ketinggian air bisa sampai lutut orang dewasa,” terang Ronald.
Lurah Raha I, Ichsan mengatakan pekerjaan drainase pembuangan berharap dapat tuntas dua pekan kedepan sebelum musim penghujan tiba sekaligus untuk menjawab keluhan warga empang lingkungan III yang berpenduduk sekitar 1600 jiwa.
Ia menjelaskan, pembuatan drainase pembuangan telah direncanakan sejak Ia menjabat sebagai Lurah pada tahun 2019 lalu namun tidak dapat teralisasikan dampak dari adanya refokusing anggaran yang dialihkan untuk penanganan covid-19.
“Alhamdulillah tahun ini baru bisa terealisasikan tentunya itu semua tidak terlepas atas kebaikan bapak Bupati Muna sebagai pemegang kebijakan daerah,” ujarnya.
Ichsan menambahkan, untuk anggaran DK ditahun 2021 sebesar Rp 500 juta dimana untuk Kelurahan Raha I pencairan tahap pertama sebesar Rp 300 juta dialokasikan untuk lingkungan III pembuatan drainase pembuangan.
Sementara untuk pencairan tahap kedua sebesar Rp 200 juta akan dialokasikan ke lingkungan I dan II untuk rehabilitasi drainase, pemasangan empat titik lampu jalan dan jalan lingkungan.
“Untuk DAK tahap II kita fokuskan pembangunan dilingkungan I dan II biar merata tapi alhamdulillah antara warga ditiga lingkungan kelurahan raha I saling pengertian, sehingga tidak ada riak,” tutupnya.
Penulis : Arto Rasyid