NEWS

Melindungi Anak dari Kejahatan di Dunia Maya

472
×

Melindungi Anak dari Kejahatan di Dunia Maya

Sebarkan artikel ini

Sigi, 2 Desember 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Si berkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 2 Desember 2021 di Sigi, Sulawesi Tengah. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Menjadi Juara dengan Sekolah Online

Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yaitu Cecep Nurul Alam selaku dosen sekaligus peneliti, Yenti Rositasari selaku tenaga pendidik, Zaihal Ishaq selaku Fact Checker Tempo, dan Bardin selaku kreator konten. Diskusi tersebut dimoderatori oleh Sinta Pramucitra selaku praktisi PR. Pada webinar kali ini diikuti oleh 909 peserta dari berbagai kalanga

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Cecep Nur Alam tampil sebagai narasumber pertama yang  membawakan materi berjudul “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital”. Cecep menuturkan bahwa dalam pembelajaran daring, pendidik perlu menerapkan prinsip 3M (Mengunduh, Mengunggah, dan Menggugah). Mengunduh berarti mengunduh ilmu yang bertebaran di dunia maya kemudian dijadikan pelajaran yang bermakna dan meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik. Mengunggah artinya mengunggah materi, tugas, soal, publikasi ilmiah, hingga karya-karya inovatif di internet. “Menggugah berarti pendidik harus mampu memberi teladan sekaligus mengajak anak didik berkolaborasi dalam mengerjakan proyek bersama,” terang Cece

Bardin selaku pemateri kedua membahas mengenai “Bahaya Pornografi bagi Perkembangan Anak”. Ia menjelaskan bahwa pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, atau bentuk pesan lainnya yang memuat konten “cabul” yang melanggar norma kesusilaan di masyarakat. Di Indonesia, regulasi yang mengatur sanksi terhadap penyebar materi pornografi di internet adalah UU ITE Pasal 27 ayat (1) dan UU No. 19 tahun 2016 Pasal 45 ayat (1). “Untuk mencegah anak terpapar pornografi, berikan edukasi seks sejak dini serta awasi dan batasi penggunaan internet pada anak,” pesan dia.

Pemateri ketiga, Yenti Rositasari, membawakan materi berjudul “Literasi Digital bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik di Era Digital”. Literasi digital adalah kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengkomunikasikan konten. Di dunia digital, terdapat banyak kejahatan yang mengancam anak, mulai dari penguntitan siber, eksploitasi seksual, dan terekspos pada kekerasan. “Apabila orang tua dan guru tidak memiliki pengetahuan mengenai literasi digital yang mumpuni, maka keduanya tidak dapat melaksanakan perannya sebagai pelindung utama anak secara maksimal” tutur Yenti

Zaihal Ishaq menutup sesi pemaparan dengan materi berjudul “Keamanan Digital bagi Anak di Dunia Maya”. Ia menjelaskan, jenis ancaman digital terhadap anak saat berselancar di dunia maya, antara lain sikap asosial, pornografi, radikalisme, hingga malware. “Panduan dari UNICEF agar anak tetap aman di dunia maya: buat aturan bersama terkait penggunaan internet, temani anak saat berinternet, dorong anak untuk bercerita secara terbuka mengenai hal-hal yang ditemukannya di internet agar kita dapat segera melapor ke pihak berwenang ketika ada ancaman serius pada anak,” ujarnya

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih

Salah satu pertanyaan menarik datang dari Rama Indra yang menanyakan bagaimana agar materi yang diberikan oleh tenaga pendidik mudah dipahami oleh anak didik. Menanggapi pertanyaan tersebut, Cecep menjawab bahwa tenaga pendidik dapat mencoba memberikan materi dengan cara yang variatif seperti dalam bentuk video, suara, dan gambar agar anak didik tidak mudah bosan dan tertarik pada materi yang disampaika

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi

**

 

Informasi lebih lanjut silahkan menghubung

Humas Literasi Digital Sulawes

Email           : [email protected]

Website      : https://event.literasidigital.i

Instagram   : @siberkreasisulawes

Twitter        : @SiberkreasiSu

Facebook    : Siber Kreasi Sulawesi

 

Penulis : Redaksi

You cannot copy content of this page