Reporter : Taswin Tahang
KOLAKA – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Kolaka menyebut, sebanyak 639 anak di daerah tersebut memiliki gejala gizi buruk akut atau stunting.
Angka tersebut merupakan data terbaru atau tahun 2021, yang dihimpun dari 12 kecamatan dan 65 desa se Kabupaten Kolaka.
Stunting sendiri merupakan kondisi di mana anak mengalami kekurangan gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi dalam waktu 1.000 hari kehidupan.
Kondisi itu dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tubuh, gangguan metabolisme, gangguan perkembangan otak, hingga memengaruhi kecerdasan anak.
Ketua TP PKK Kabupaten Kolaka, Herti Ahmad Safei menuturkan, data tesebut sangat prihatin. Data tahun 2020, hanya ada 95 anak dengan gejala stunting dari 4 kecamatan dan 10 desa.
“TP PKK Kolaka bersinergi dengan Pemda untuk mencegah stunting semakin bertambah di 2022. Kami mengerahkan 135 kader TP PKK di desa, kelurahan serta kecamatan yang berjumlah 12,” kata Herti.
Menurutnya, nantinya setiap kelompok akan melakukan pendataan jika ditemukan gejala stunting dan, segera akan diberikan tindakan untuk antisipasi gejala lanjutan.
Dijelaskannya, untuk mencegah stunting pihaknya ada empat program khusus, pertama progam pokja satu soal pola asuh anak dan remaja, pokja dua usaha peningkatan ekonomi keluarga melalui lP2K PKK.
“Untuk pokja tiga yakni pemanfaatan pekarangan dan pokja empat yakni penyuluhan pencegahan stunting,” pungkasnya. /B