KENDARI – Atlet difabel nasional, Hajra Luchan Johan harus mendapatkan semangat dari semua kalangan.
Wanita asal kelurahan Rahampuu, kecamatan Kabaena, kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini kini harus dirawat di RS Bahtermas Kendari, karena komplikasi yang dideritanya.
Dukungan pun datang dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Narwahi dan Pj Gubernur Sultra Teguh Setyabudi menyemangati Hajra melalui Kepala Dinas Pemuda Olahraga Sultra (Dispora), Sultra Jaya Bakti.
Ia mengatakan bahwa, Menpora ingin sekali Sultra untuk menjenguk Hajra Luchan Johan namun, kesibukannya yang luar bisa dalam rangka persiapa ASIAN Games sehingga tidak ada waktu sedikitpun untuk hadir.
“Begitu juga Pak Pj Gubernur Sultra, sibuk sehingga tak bisa hadir, ” bebernya.
“Pokoknya mental harus kuat, Hajra harus tetap semangat, ” katanya saat menjenguk sang atlit nasional di RS Bahteramas, Selasa (07/08/2018).
Lanjut Jaya, Hajra memiliki impian untuk mengikuti lomba lari di PON Papua pada tahun 2020 mendatang.
Selain memberikan motivasi, mantan Camat di Kolaka ini memberitan bantuan untun pembeli obat kepada Hajra.
Sepulang dari menjenguk, Jaya tetap melakukan koordinasi dengan pihak Pemkab Buton terkait pembiyaan Hajra selama berasa di rumah sakit.
“Saya lihat semangatnya untuk mengikuti PON di Papua 2020 mendatang sangat luar biasa. Jadi saya sampaikan ke dia tetap akan diikutkan tapi harus sehat dulu, ” jelasnya.
“Kami koordinasikan dengan pihak Bombana soal pembiayaan di RS dan Alhamndulillah dia dibantu. Dia juga ada KISnya ini, ” sambung Jaya.
Mantan Kasat Pol PP Kolaka ini berharap agar wanita yang pernah harumkan nama Indonesia itu bisa cepat sehat.
“Kami mengajak semua masyarakat Sultra agar mendoakan Hajra supaya cepat sembuh. Dia ini atlet Difabel Sultra yang sudah sering ikut Sea Games dan juga PON untuk wakili Sultra, ” minta Jaya.
Sementara itu, Safrida Pegawai Bahteramas sekaligus keluarga Hajra mengatakan di hari kedua kesehatannya kini mulai membaik.
“Kesehatannya mulai stabil makan sendiri
Tapi susah dia berdiri fisiknya setengah mati. Karena penyakitnya bercampur-campur,” ungkapnya.
Ia juga mengaku jika Pemda Bombana memberikan fasilitasi bantuan. Hajra kini ditangani oleh dokter ahli paru
“Diberikan bantuan KIS untuk modal ke RS ini. Alhamndulillah hari ini juga Pak Bupati Bomana (Tafdil, red) akan menjenguk Hajra, ” terang Safrida.(b)