Reporter : Ferito Julyadi
KENDARI – Kemerosotan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 tidak bisa dielakan. Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi mengalami mati suri. Perputaran ekonomi di sepuluh bulan terkahir tidak baik-baik saja, sejak awal Maret 2020 lalu.
Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki menuturkan perputaran ekonomi dan perdagangan antar pulau dapat membaik dengan cara melakukan pembelanjaan dan mengonsumsi produk UMKM dalam negeri.
Hal itu Ia sampaikan dalam sambutannya pada acara Semarak UMKM dan Optimalisasi Koperasi Sultra 2020, Sabtu 12 Desember 2020 di Rujab Gubernur Sultra.
Teten mengungkapkan, dalam UU Cipta Kerja, kedepan pihaknya telah memasukan aturan 40 persen belanja kementrian harus menyerap produk UMKM.
“Kami juga telah bekerjasama dengan Kementrian BUMN. Saat ini belanja modal atau capital expenditure (capex) BUMN senilai Rp 14 Miliar kebawah baik barang dan jasa akan diberikan kepada Koperasi dan UMKM,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Ia juga meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra untuk menyiapkan produk UMKM agar bisa dengan cepat on boarding di laman khusus atau aplikasi E-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (LKPP).
Selain itu, pihaknya telah meminta LKPP untuk mendorong kementrian dan lembaga negara lainnya untuk segera mengajukan rencana belanja 2021 agar para UMKM bisa mempersiapkan diri.
“Kalau dilakukan secara mendadak, para UMKM pasti kesulitan untuk menyiapkan modal untuk menyetok barang dan jasanya,” imbuhnya.
Dalam satu tahun kedepan Teten menilai, jika ekonomi nasional akan banyak di gerakan oleh kekutan domestik salah satunya dari UMKM.
“Untuk mewujudkan itu kami harus efektifkan belanja pemerintah, konsumsi masyarakat untuk menyerap produk UMKM,” pungkas Teten. /A