BAUBAU, MEDIAKENDARI.COM – Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Ahmad Monianse menegaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau dibawah komandonya mengubah format perayaan hari ulang tahun (HUT) Kota Baubau yang ke-21, sebagai daerah otonom dan hari jadi Baubau ke-481 menjadi Haroana Baubau.
Monianse mengatakan, dirinya mengambil tema Haroana Baubau karena format kegiatannya dibuat menjadi pesta rakyat dengan topik bangkit, akomodatif, dan kolaborasi, taposaasaangu tapohamba hamba to yi malapeakana lipu (Bersatu padu untuk kebaikan negeri).
Menurutnya, perayaan hari jadi ini makin menegaskan konsistensi Pemerintahan Tampil Manis. Sesuai rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kota Baubau tahun 2022, pihaknya akan melakukan fokus pembangunan “mewujudkan Baubau maju dan berbudaya” yang mengarah pada ekonomi kerakyatan yang berartinya kegiatan – kegiatan harus diarahkan, ada pemulihan ekonomi dan penguatan kapasitas ekonomi daerah, dalam menangani dampak resesi global utamanya bagi masyarakat berpendapatan rendah, serta bangkit dan majunya ekonomi dalam skala kecil dan menengah.
“Di tahun 2022 untuk membangun baubau yang berbudaya, berbagai kegiatan yang sarat akan penonjolan nilai budaya kita lakukan tahun ini, diantaranya pengisian salah satu venue di taman mini indonesia indah dengan pakaian dan kelengkapan adat wolio. Keterlibatan secara langsung pada event G20 dengan penonjolan pada tenun dan kerajinan khas buton, pelaksanaan karnaval tenun berskala nasional di bulan november yang akan datang, kunjungan muhibah jalur rempah, berbagai dukungan secara langsung yang kami lakukan bagi penyelenggaraan pesta budaya,” ungkapnya.
“Pesta rakyat dan berbagai event kerukunan multi etnis dan puncaknya pada pilihan presiden joko widodo dan ibu iriana, untuk mengenakan pakaian adat tradisional buton pada peringatan proklamasi ke-77 di Istana Negara, yang kemudiaan dilanjutkan dengan kunjungan presiden untuk pertama kalinya selama 481 usia Kota Baubau, dan penganugerahan gelar kehormatan adat kesultanan buton,” tambahnya.
Dirinya menjelaskan, dalam spektrum yang lebih sempit dan spesifik implementasi arah kebijakan tersebut, diwujudkan dalam bentuk pembangunan pertahun berupa prioritas yang diturunkan dalam program, dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), melalui pendekatan bidang-bidang pemerintahan.
Ia menyebut, ada lima aspek yang menjadi prioritas pembangunan di Baubau dan fokus pendanaan daerah pada tahun keempat kepemimpinannya. Diantaranya prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi yang bermuara pada terwujudnya birokrasi yang kapabel dan berdaya saing, yang dapat menggerakkan roda pemerintahan serta menjalankan program-program pemerintah secara efektif, efisien, dan akuntabel dengan empat arah kebijakan mendasar yakni penataan organisasi tata laksana, optimalisasi akuntabilitas kinerja Pemda, penguatan fiskal dan penataan aset daerah, serta akselerasi perbaikan pelayanan dasar dan perizinan.
“Prioritas kedua adalah smart governance. Digitalisasi yang perlahan mulai mengubah pola dan budaya kerja, harus mampu mulai kita terapkan secara positif untuk menggalakkan pemerintahan berbasis e-government yang modern dan responsif. Meskipun saat ini pelayanan publik di berbasis digital di Kota Baubau, masih jauh dari ideal namun bukan berarti kita pesimis dan pasif. Pelan namun pasti, tiap instansi terus berbenah, mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki untuk mewujudkan pelayanan prima,” jelasnya.
Monianse mengatakan, untuk prioritas ketiga yakni pemantapan sektor unggulan daerah strategi, dan kebijakan pelaksanaan diarahkan pada pengembangan kawasan unggulan, melalui industri kecil dan menengah, penguatan dan pendampingan lembaga ekonomi masyarakat, pengembangan produktifitas, dan pelayanan perlindungan ketenagakerjaan, serta pengembangan UMKM. Prirotas ini menjadi fokus utama Pemerintahan Tampil Manis dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kalau prioritas keempat adalah peningkatan iklim investasi dan promosi daerah, dengan beberapa strategi dan kebijakan tahun 2022, yqng diarahkan pada pengembangan pusat pertumbuhan baru, yakni wilayah lea-lea dan sekitarnya. Melalui pembangunan gor, kawasan wisata terpadu batusori, serta perintisan pembangunan jembatan Buton-Muna,” ucapnya.
“Pengembangan iklim usaha dan promosi penanaman modal daerah melalui pengembangan mall pelayanan publik, pendekatan layanan perizinan ke masyarakat di kecamatan, pembenahan manajemen dan akses transportasi, pengelolaan lingkungan hidup berbasis kearifan lokal serta peningkatan aksesibiltas dan konektivitas antar wilayah,” sambungannya.
Ia menambahkan, untuk prioritas kelima yaitu promosi budaya & pariwisata daerah dengan beberapa cara, diantaranya pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif yang terintegrasi, memperkuat karakter nilai-nilai Polima dalam kehidupan bermasyarakat, peningkatan kualitas sumber daya pariwisata, pengembangan kesenian tradisional dan pelestarian dan pengeloaan cagar budaya.
“Jika ditinjau dari capaian indikator makro untuk perekonomian, secara umum Kota Baubau telah berhasil bangkit pasca pandemi covid-19, yang telah memberikan tekanan terhadap kondisi perekonomian nasional bahkan global, yang juga berimplikasi pada perekonomian daerah. Pada akhir tahun 2021 tercatat, produk domestik regional bruto yang mengindikasikan jumlah nilai tambah, yang dihasilkan dari pergerakan sektor-sektor ekonomi di Baubau tercatat meningkat cukup signifikan, sebesar Rp 9,61 triliun dibanding tahun sebelumnya hanya sebesar Rp 9,07 triliun,” pungkasnya.
Penulis : Ardilan