Reporter: Jul Awal
LAWORO – Kabupaten Muna Barat (Mubar) mendapatkan 4.501 kuota bantuan sosial Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Data yang akan diinput dari jumlah itu harus masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) diluar penerima program keluarga harapan (PKH) dan penerima bantuan sembako.
Hal itu sebagai bentuk jaring pengaman sosial akibat penyebaran pandemi virus corona disease 2019 (covid-19) yang memutus mata pencaharian masyarakat.
Kadis Sosial Mubar, Laode Takari mengatakan sampai saat ini untuk data BLT yang dikirim ke Kemensos sudah 6000-an lebih data yang diinput untuk divalidasi mendapatkan BLT Kemensos itu.
“Tahap kedua data yang kita kirim itu belum ada balasan semua. Tahap pertama yang valid itu baru sekitar 2.182, itu yang kembali namanya,” jelas Takari kepada Mediakendari.com di kantornya, Selasa 5 Mei 2020.
Yang menjadi kendala dalam penginputan data ke Kemensos, lanjut Takari adalah masalah jaringan. Mubar masuk ranking 51 dari 180 kabupaten di wilayah 3 dalam menginput data.
Mantan Camat Sawerigadi ini juga mengatakan saat ini yang sudah mendapatkan BLT Kemensos di Mubar sekitar 400 lebih.
“Itu sudah masuk direkening masing-masing sebesar 600 ribu dan itu sama besarannya dengan BLT DD juga selama tiga bulan,” singkatnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Seksi Penanganan Fakir Miskin Pedesaan Dinsos, Sarjan mengaku disamping jaringan yang menjadi kendala adalah singkatnya waktu yang diberikan untuk menginput data.
“Ini waktu yang diberikan sampai akhir bulan ini saja, tanggal 29 Mei harus sudah selesai,” ungkap Sarjan
Untuk diketahui, jumlah penerima PKH Mubar yakni 4.729 KK, penerima bantuan sembako sebanyak 8.587 KK, yang masuk data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) tahun 2020 sebanyak 14.085 KK. (A)