Reporter: Andis
KONAWE – Puluhan tenaga kesehatan (nakes) Covid-19 Kabupaten Konawe berdemonstrasi di Dinas Kesehatan setempat pada Senin, 12 April 2021 menuntut insentif yang belum dibayarkan sejak September 2020.
Saat berdemonstrasi, beberapa nakes juga menggunakan alat pelindung diri (APD) dan membawa beberapa poster tulisan yang berisi tuntutan aksi mereka.
”Kami meminta Kepala Dinas Kesehatan agar menemui kami langsung dan berdialog mempertanyakan hak kami dan kami tidak ingin diwakilkan ” kata Imran Leru, salah satu perwakilan lembaga mengadvokasi para nakes.
Ia mengungkap, para nakes hanya memperoleh insentifnya dari bulan April hingga Agustus 2020. Sedangkan untuk bukan selanjutnya hingga April 2021 belum diterima.
“Kami seakan dikucilkan oleh masyarakat, seakan mereka akan tertular. Kami hanya meminta hak kami agar dibayarkan,” kata salah seorang nakes saat berorasi.
Sebanyak 38 nakes perawat dan bidan bekerja yang bertugas menangani pasien Covid-19 di Kabupaten Konawe. Mereka mestinya menerima insentif Rp 7,5 juta rupiah per bulan. Untuk petugas farmasi dan laboratorium mendapat 5 juta rupiah per bulan. Sedangkan dokter umum memperoleh 10 juta rupiah per bulan dan dokter spesialis sebesar 15 juta rupiah per bulan.
Nakes yang dikawal polisi dan Satpol PP meminta haknya tersebut dapat direalisasikan dalam waktu dua hari ke depan.
Masa aksi awalnya berunjuk rasa di Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Konawe yang merupakan tempat penanganan pasien Covid-19. Setelah itu mereka bergeser ke Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe.
Hingga berita ini dikirim ke redaksi, infonya Kepala Dinas Kesehatan Konawe, Mawar Taligana tidak berada di kantornya. Saat MEDIAKENDARI.COM coba mengonfirmasi melalui telepon, nimir yang bersangkutan belum tersambung. (A)
