EKONOMI & BISNISKendari

Notaris di Kendari Diedukasi Tentang Akad Perbankan Syariah

1523
Ketua Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kota Kendari Sudirman
Ketua Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kota Kendari Sudirman

Reporter : Ruslan

Editor : Def

KENDARI- Perkembangan industri perbankan syariah cukup menggembirakan, dengan bertambahnya jumlah bank dan kantor layanan secara signifikan. Fenomena tersebut, menunjukkan bahwa kebutuhan pembuatan akta notariil perbankan syariah juga meningkat.

Dengan demikian, bagi Notaris yang kurang faham dan terampil dalam pembuatan akta, maka akta dimaksud dapat beresiko menjadi sumber sengketa antara bank dengan nasabahnya.

Agar hal ini tidak terjadi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) bersama dengan Ikatan Notaris Indonesia (INI) Kendari, menggelar pelatihan sebagai upaya pengembangan ekonomi syariah atau sebagai sebuah pelatihan dasar dalam rangka pemahaman akat-akat perbankan syariah.

Ketua INI Kendari, Sudirman mengatakan, Notaris perlu memahami terkait dengan akad perbankan syariah, karena hari ini notaris hanya membuat akatnya tetapi secara prinsif maupun kepatuhan syariah mereka belum memahami secara subtansi.

Dimana notaris mendirikan kenotariatan, dan itu semua belajar teknik pembelajaran akta kredit konvensional ataupun akta pembiayaan yang ada di bank Syariah tapi konsepnya masih kurang.

“Sebenarnya mereka sudah diberikan pemahaman seperti itu hukumnya, hanya saja tidak secara menyeluruh dalam artian bahwa konsepnya belum terlalu matang,”  ujarnya kepada mediakendari.com Minggu (16/12/2018).

Menurutnya, keberadaan bank syariah di Indonesia memang sangat dibutuhkan karena ditunjang dengan berbagai peraturan-peraturan yang cukup memadai. Akan tetapi belum bisa dijustivikasi bahwa konsep syariah yang ada di Indonesia itu belum murni syariah.

“Kita melihat adanya perkembangan ekonomi di Sultra dengan adanya Asbisindo, Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) serta teman-teman Jurnalis Ekonomi Syariah (JES). Dan Insyaallah akan bisa memberikan warna tersendiri bagi pertumbuhan dan perkembangan bank syariah di Sultra,” terangnya.

Di tempat yang sama Divisi Maneger Operasional Bank BNI Syariah Pusat, Abu Muhammadiyah Dwiono Koesen Al Jambi, mengungkapkan, sebagian besar yang terlibat dalam bank syariah melakukan konsep alam, tanpa tahu ilmunya terlebih dahulu dulu.

Dan sebagian besar juga dari mereka yang punya besik atau pondasi dasar untuk ekonomi duniawi, ekonomi konvensional yang berdasar syariah.

“Jadi dasar mereka itu masuk di syariah itu, kemungkinan besar mungkin ada lowongan yang dibuka oleh bank syariah sementara dikonvesional tidak besik itu disitu. Harusnya sebagai muslim di dalam mengamalkan sesuatu dengan Ilmu terlebih dahulu mengetahui ilmu dulu, amal, dakwah baru sabar,” ucapanya. (B)


You cannot copy content of this page

You cannot print contents of this website.
Exit mobile version