Reporter: Ardilan / Editor: La Ode Adnan Irham
BAUBAU – Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebut saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 menurun, dari 210 menjadi 189.
Berkurangnya ODP sebanyak 21 orang tersebut karena sudah menjalani pemantauan selama 14 hari. Jumlah ini berdasarkan data yang tercatat hingga 30 Maret 2020.
“Yang namanya ODP itu bersituasi, kadang naik kadang turun. Yang namanya dari daerah yang sudah pernah terjangkit kita harus nyatakan dia ODP. Apalagi salah satu punya gejala dari demam, batuk pilek atau sakit tenggorokan,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Baubau, Wahyu Selasa 31 Maret 2020.
Wahyu menuturkan, warga Kota Baubau banyak yang merantau ke luar daerah, misalnya di Kalimantan, Papua ataupun ke Malaysia.
Ia juga menegaskan, agar warga tidak salah mengartikan ODP dan yang sudah dinyatakan Suspek Covid-19.
“Kalau ada yang menyebut ODP ya berarti ODP. Jangan ada yang menyebut ODP sebagai suspek. Makanya masyarakat jangan juga seolah-olah ini (Covid-19) sudah masuk di Kota Baubau, padahal ini hanya ODP,” terangnya.
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Perhubungan Kota Baubau ini menambahkan, dengan jumlah ODP yang banyak di Kota Baubau seharusnya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra mendistribusikan lebih banyak Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis.
“Kami dapat info ada sekitar 3.000 alat pelindung diri yang disalurkan pemerintah pusat ke provinsi. Itu yang kemudian disalurkan ke kabupaten/kota nantinya sesuai pertimbangan jumlah ODP. Seharusnya Baubau lebih banyak nanti,” imbuhnya.