NEWS

Pamerkan Kekayaan Seni dan Budaya Lokal di Jerman, Gubernur Sultra Apresiasi Rekaswara

1119
×

Pamerkan Kekayaan Seni dan Budaya Lokal di Jerman, Gubernur Sultra Apresiasi Rekaswara

Sebarkan artikel ini
Gubernur Sultra H. Ali Mazi, SH., memberi sambutan pada REKASWARA yang diselenggarakan IASI bekerjasama dengan Komunitas Lontara Project, Berlin, 16 Desember 2022. Foto: Humas Pemrov Sultra

JERMAN-MEDIAKENDARI.COM: Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengapresiasi terselenggaranya Kegiatan Budaya dan Promosi Wisata Sulawesi Tenggara melalui “The Voice of Heaven and Earth”

Juru Bicara Gubernur Sultra Ilham Q. Moehiddin dalam keterangan persnya menjelaskan, kegiatan yang diinisiasi Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI) Jerman dan Lontara Project ini bertajuk ‘Rekaswara’ atau Ragam Ekspresi Budaya dan Promosi Wisata Sulawesi Tenggara.

Pameran tersebut sendiri digelar di Stadtbiblothek Berlin, Sabtu 16 Desember 2022, untuk memamerkan karya terbaik pemuda berprestasi Indonesia, terutama dari Sultra.

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, SH, dalam sambutannya mengaku bahagia dan bangga, serta bersyukur karena dapat bersilaturahmi dengan putra-putri terbaik bangsa Indonesia yang ada di Jerman.

Secara khusus, dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada jajaran IASI selaku penginisiasi Rekaswara, yang telah mengundang Pemprov Sultra untuk hadir dalam kegiatan ini.

“Semoga pertemuan kita pada kesempatan ini menjadi berkah bagi kemajuan bersama dimasa kini dan masa-masa yang akan datang,” kata Ali Mazi.

Ali Mazi juga mengapresiasi serta mendukung terselenggaranya Rekaswara yang diinisiasi IASI Jerman dan Lontara Project sebagai di tahun 2022.

Menurutnya, pameran dan pertunjukan seni internasional ini, dapat menjadi ruang untuk memamerkan karya-karya terbaik pemuda-pemuda berprestasi Indonesia.

Khususnya, terutama dari Sulawesi Tenggara yang dapat mewakili wajah Indonesia Timur, yakni inovasi-inovasi seni yang bersumber dari interpretasi atas tradisi lokal.

“Baik itu berbentuk musik, tarian ataupun naskah-naskah kuno sangat penting ini dalam rangka menampilkan representasi baru bagi ndonesia di kancah Internasional, di luar dari narasi kebudayaan yang sudah kerap diusung,” jelas Ali Mazi.

Selain itu, kata Ali Mazi, kegiatan ini juga sekaligus sebagai momentum kebudayaan dalam perayaan 70 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jerman.

Untuk itu, dirinya berharap, pemerintah dapat mendukung kegiatan ini melalui berbagai bentuk apresiasi untuk mengobarkan semangat para pekerja kreatif.

Hal tersebut agar para pekerja kreatif tersebut tetap optimis berkiprah dalam ranah industri kreatif berbasis warisan budaya lokal di tanah air.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Sultra ini juga berharap kegiatan seperti ini dapat terus ditingkatkan pelaksanaannya, agar karya seni kreatif seniman muda Indonesia dapat terus kita perkenalkan kepada masyarakat Jerman.

“Sekaligus kita dapat terus mendorong kerja sama, membangun jaringan serta kolaborasi internasional antara seniman dan penggiat budaya di kedua negara,” pungkasnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini,Duta Besar Republik Indoesia untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno; Pimpinan Staatsbiblothek Zu Berlin.

Para Bupati se-Sulawesi Tenggara; Dan Para Pejabat Pemerintah Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara; Ketua dan Anggota Ikatan Ahli dan Sarjana Indonesia – Jerman (IASI).

Ketua dan Anggota Komunitas Lontara Project; Para Delegasi Budaya Asal Provinsi Sulawesi Tenggara dan Provinsi Sulawesi Selatan; serta Warga Negara Indonesia di Jerman, dan Masyarakat Kota Berlin Jerman yang sempat hadir.

You cannot copy content of this page