KendariMETRO KOTA

Pangkoopsau II Prioritaskan Pengembangan Bandara Lanud Haluoleo

429
×

Pangkoopsau II Prioritaskan Pengembangan Bandara Lanud Haluoleo

Sebarkan artikel ini
Foto bersama Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II (Pangkoopsau II) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi beserta Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Nana Resmana beserta jajarannya usai kunjungan kerja ke Mako Lanud Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Jumat (08/02/2019). (Foto : Ruslan/mediakendari.com)

Reporter : Ruslan
Editor : Def

KENDARI – Panglima Komando Operasi Angkatan Udara II (Pangkoopsau II) Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi beserta rombongan melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Mako Lanud Haluoleo Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Jumat (08/02/2019).

Kedatangan Marsekal Muda TNI Henri Alfiandi disambut langsung oleh Komandan Lanud Haluoleo Kolonel Pnb Nana Resmana beserta jajarannya.

Henri Alfiandi mengatakan, kunker tersebut dilakukan guna mengenal secara langsung dengan anggota dan warga Lanud Haluoleo serta ingin mengetahui permasalahan yang terjadi di Lanud, agar perkembangan kedepannya bisa dijalankan, dan yang berpenting memberikan motivasi kepada seluruh anggota dan warga untuk bisa mengabdikan dirinya di lingkungan kerja TNI Angkatan Udara sebagai bukti nyata bakti kepada negara dan bangsa.

“Jadi hal itu dilakukan agar bisa mengetahui secara langsung keberadaan kondisi dan situasi di Lanud-Lanud yang ada dibawah komando saya,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga akan fokus pada perkembangan bandara kedepannya, karena lahan tersebut milik Lanud Haluoleo. Kemudian pengembangan bandara harus bekerja sama dengan Pemerintah setempat sehingga kedepannya lebih baik lagi.

“Status bandara sampai saat ini masih mengunakan lahan Lanud dalam pengembangannya, hal ini kita lagi bicarakan bagaimana status-status tanahnya. Ini tidak hanya menyangkut departemen perhubungan saja, tapi Pemerintah juga ikut serta TNI AU,” ungkapnya.

Selain pengembangan penerbangan di Sultra, daerah Morowali juga turut menjadi perhatian, dimana nantinya akan menjadi industri trategis terbesar di Asia Tenggara oleh karena itu butuh pengamanan. Lanud ini menjadi tumpuan pendukung kedepan apa bila terjadi hal-hal yang mungkin melibatkan Angkatan Udara dan bisa juga membantu logistik.

“Karena Sultra memiliki kondisi geografis yang rawawan bencana, olehnya itu Lanud akan bersedia ikut membantu apa bila terjadi bencana alam dan sekaligus mempermudah kerja sama kita dengan Pemerintah dan Polri,” pungkasnya. (B)

You cannot copy content of this page